🌍 BimbinganIslam.com
Sabtu, 13 Ramadhan 1440H / 18 Mei 2019M
👤 Ustadz Ratno Abu Muhammad, Lc
📗 Kajian Tematik | Tetap Semangat*
⬇ Download audio: bit.ly/SerialRamadhan1440H_H12
〰〰〰〰〰〰〰
*TETAP SEMANGAT*
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد الله والصلاة والسلام على رسول الله و على آله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم القيامة أما بعد
Sahabat Bimbingan Islām yang semoga selalu dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla.
Dalam setiap kegiatan pasti akan ada waktu malasnya, dalam setiap perjalanan terkadang harus ada waktu istirahatnya.
Memang kita bukan orang hebat seperti para ulamā, mereka bisa beramal dengan begitu luar biasa, bahkan dulu Imām An Nawawi rahimahullāh pernah tidak merebahkan badannya hingga dua tahun lamanya.
Beliau selama dua tahun tersebut tidak pernah istirahat dengan tidur yang nyaman, beliau jika terkalahkan dengan rasa kantuk, beliau hanya tidur sesaat dengan bertumpu pada kitāb-kitābnya.
Kemudian beliau bangun kembali untuk melanjutkan belajar dan menulis karyanya, sebagaimana hal tersebar disebutkan dalam kitāb Uluhul Hima.
Jika kita melihat, kita membaca biografi para ulamā lainnya, akan kita temukan bagaimana keajaiban waktu yang mereka miliki.
Nah, walaupun kita bukan seperti mereka, pada bulan Ramadhān yang telah sampai pada titik pertengahan ini, jangan biarkan ibadah kita kendor (tetap kenceng), tetap digas hingga Ramadhān nanti berakhir.
Kemudian kita lanjutkan dengan amal yang lainnya.
Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam pernah menyampaikan:
لِكُلِّ عَمَلٍ شِرَّةً ، وَلِكُلِّ شِرَّةٍ فَتْرَةٌ ، فَمَنْ كَانَتْ شِرَّتُهُ إِلَى سُنَّتِي فَقَدْ أَفْلَحَ ، وَمَنْ كَانَتْ فَتْرَتُهُ إِلَى غَيْرِ ذَلِكَ فَقَدْ هَلَكَ
_"Pada setiap amalan pasti ada masa bersemangatnya dan pada setiap semangat pasti akan datang waktu malasnya. Dan barangsiapa ketika waktu malas menghampirinya dan tetap di atas sunnah, maka sungguh di telah beruntung. Dan barangsiapa ketika malas menghampirinya dan ia lepas dari sunnah Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam, maka sungguh dia telah binasa."_
(Hadīts shahīh riwayat Ibnu Hibbān 1/187, dan di shahīhkan oleh Syaikh Albāniy di dalam Shahīh At Taghib 56)
Sehingga saat kita sudah mulai bosan dengan suatu amalan dan sudah tidak bisa disemangati lagi, setelah usaha kita yang maksimal untuk menyemangatinya, maka carilah amalan yang sesuai dengan petunjuk Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam.
Jika sedang malas shalāt maka kita membaca Al Qurān. Jika malas membaca Al Qurān maka kita berdzikir. Jika kita malas berdzikir maka kita embantu orang lain (misalnya membantu panitia buka puasa, membantu panitia tarawih) atau sekedar bersih-bersih masjid.
Yang mana pada intinya kita harus berusaha untuk optimal dalam memilih pos-pos pahala yang bisa kita lakukan sesuai dengan kemampuan kita.
Dan Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam pernah menyatakan:
أَحَبَّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
_"Amalan yang paling dicintai oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla adalah amalan yang sifatnya kontinu (terus menerus) walaupun amalan tersebut sedikit."_
(Hadīts shahīh riwayat Bukhāri)
Semoga yang sedikit ini bisa membuat sahabat BiAS tetap semangat dalam mencari pos-pos pahala di bulan Ramadhān yang mulia ini.
Semoga bermanfaat.
Wallāhu Ta'āla A'lam Bishawāb.
وصلى الله على نبينا محمد
_________________________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar