Rabu, 06 November 2019

HADITS YANG BERKAITAN DENGAN PAKAIAN RASŪLULLĀH SHALLALLĀHU ‘ALAYHI WA SALLAM

🌍 BimbinganIslam.com
Selasa, 08 Rabi’ul Awwal 1441 H / 05 November 2019 M
👤 Ustadz Ratno, Lc
📗 Kitab Syamāil Muhammadiyah
🔊 Halaqah 41 | Hadits Yang Berkaitan Dengan Pakaian Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam
⬇ Download audio: bit.ly/SyamailMuhammadiyah-41
〰〰〰〰〰〰〰

HADITS YANG BERKAITAN DENGAN PAKAIAN RASŪLULLĀH SHALLALLĀHU ‘ALAYHI WA SALLAM

بسم الله.
الْحَمْدُ لله، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رسول الله، وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القيامة، أَمَّا بَعْدُ:

Sahabat Bimbingan Islām yang semoga selalu dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Alhamdulillāh, kita panjatkan puji syukur kita atas nikmat Allāh Subhānahu wa Ta'āla yang telah terlimpahkan kepada kita semua, sehingga pada kesempatan hari ini kita bisa melanjutkan pembahasan Kitāb Asy Syamāil Al Muhammadiyah karya Imām At Tirmidzī rahimahullāh.

Pada pertemuan kali ini (pertemuan ke-41) kita akan membaca hadīts nomor 54, sesuai penomoran dalam penjelasan (syarah) Syaikh Abdurrazaq Al Badr.

Imām At Tirmidzī rahimahullāh dalam hadīts ini mengatakan:

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حُمَيْدٍ الرَّازِيُّ، حَدَّثَنَا وَالْفَضْلُ بْنُ مُوسَىو أَبُو تُمَيْلَةَ، وَزَيْدُ بْنُ حُبَابٍ،عَنْ عَبْدِ الْمُؤْمِنِ بْنِ خَالِدٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُرَيْدَةَ، عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ،

Muhammad bin Humaid Ar Rāziy mengambil hadīts dari 3 gurunya (yaitu) Al Fadhlu bin Mūsā, Abū Tumailata dan Zaid bin Hubāb, mereka (Al Fadhlu bin Mūsā, Abū Tumailata dan Zaid bin Hubāb) mengambil hadīts dari Abdil Mukmin bin Khālid, kemudian dari Abdullāh bin Buraidah, dan Abdullāh bin Buraidah dari Ummu Salamah radhiyallāhu 'anhā.

قَالَتْ كَانَ أَحَبَّ الثِّيَابِ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم الْقَمِيصُ 

Ummu Salamah berkata: "Baju yang paling dicintai oleh Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam adalah qamīsh."

Hadīts ini di shahīhkan oleh Syaikh Al-Bāniy rahimahullāh dalam Mukhtashar Syamāil nomor 46.

Berkaitan dengan hal ini, Syaikh Abdurrazaq menjelaskan bahwasanya baju yang paling dicintai oleh Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam adalah qamīsh.

القميص هو الثّوب المعروف، الذي له كمان تدخل فيها اليدان، و له جيب  يدخل فيه العنق، و قد قبل في سبب حبّ النبي ﷺ للقميص: لأنّه سهل في لبسه، سهل في خلعه، مريح في التّحرّك به، بخلاف بعض الألبسة الّتي تحتاج عند التّحرّك فيها إلى تعاهد مثل الإزار

Menurut syaikh qamīsh adalah: "Baju yang sudah dikenal yang memiliki dua lengan dan kerah"

Dan disebutkan bahwasanya sebab kecintaan Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam kepada qamīsh ini karena:

⑴ Mudah untuk dipakai  (سهل في لبسه)
⑵ Mudah untuk dilepas (سهل في خلعه)
⑶ Nyaman untuk dipakai beraktifitas ( مريح في التّحرّك به)
⑷ Berbeda dengan jenis pakaian lain ketika kita menggunakannya (beraktifitas dengannya) selalu perlu diperbaiki seperti sarung (misalnya / مثل الإزار).

⇛Ini lah penjelasan dari Syaikh Abdurrazaq terkait masalah qamīsh ini.

Kemudian Imām At Tirmidzī rahimahullāh membawakan hadīts nomor 55 dan 56 dengan matan (isi) hadīts yang sama.

Hadīts nomor 55:

كَانَ أَحَبَّ الثِّيَابِ إِلَى رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم الْقَمِيصُ

"Baju yang paling dicintai oleh Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam adalah qamīsh.”

Hadīts nomor 56:

كَانَ أَحَبَّ الثِّيَابِ إِلَى رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَلْبَسُهُ، الْقَمِيصُ

"Baju yang paling dicintai oleh Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam untuk beliau kenakan adalah qamīsh.”

Kenapa Imām At Tirmidzī membawakan hadīts nomor 55 dan 56 ?

Karena apabila dirujuk kepada para ulamā hadīts, ternyata ada permasalahan di dalam sanadnya. Apakah Abdullāh bin Buraidah langsung meriwayatkan dari Ummu Salamah (isteri Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam) ataukah Abdullāh bin Buraidah ini ada perantara (antara beliau dengan Ummu Salamah)?

Imām At Tirmidzī disini mengatakan, yang benar antara Abdullāh bin Buraidah dan Ummu Salamah ada perantara yaitu ibunya (Ibu dari Abdullāh bin Buraidah).

⇛Jadi, Abdullāh bin Buraidah meriwayatkan dari ibunya dan ibunya dari Ummu salamah radhiyallāhu 'anhā.

Itu yang ingin disampaikan oleh Imām At Tirmidzi dalam hadīts 55 dan 56, adapun secara matan (isi) hadīts hampir sama dengan pembahasan hadīts nomor 54.

Inilah pembahasan kita pada kesempatan kali ini.

Semoga bermanfaat.

Wallāhu Ta'āla A'lam Bishawāb.

وصلى الله على نبينا محمد
____________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kajian

IMAN TERHADAP WUJUD ALLĀH

🌍 BimbinganIslam.com 📆 Jum'at, 30 Syawwal 1442 H/11 Juni 2021 M 👤 Ustadz Afifi Abdul Wadud, BA 📗 Kitāb Syarhu Ushul Iman Nubdzah  Fī...

hits