Rabu, 28 Oktober 2020

SURAT AL AN'AM AYAT 151-153 (LANJUTAN)

🌍 BimbinganIslam.com
Rabu, 11 Rabi'ul Awwal 1442 H / 11 Oktober 2020 M
👤 Ustadz Abdussalam Busyro, Lc.
📗 Kitab At-Tauhid
🔊 Halaqah 023 : Surat Al An’am Ayat 151-153 (lanjutan)
⬇ Download audio: bit.ly/UAS-K-Tauhid-023
〰〰〰〰〰〰〰

*SURAT AL AN'AM AYAT 151-153 (LANJUTAN)*

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه ولا حول ولاقوة إلا بالله, قال الله تعالى في كتاب الكريم, يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

Tentunya tatkala kita berbicara, ucapan kita kepada yang satu dengan yang lain akan berbeda-beda.

Nasehat orang tua kepada anaknya sebelum anak berangkat sekolah, "Le, wahai putraku, belajar yang rajin ya," Māsyā Allāh. "Baik bu, baik pak." Ini nasehat.

Suami berkata kepada istrinya, "Wahai istriku  buatkanlah minum teh," ini perintah.

Seseorang mengajak temannya untuk shalāt berjam'ah ke masjid, "Ayo kita ke masjid," māsyā Allāh (ini ajakan).

Tapi perhatikan!

Bagaimanakah dengan wasiat?

⇒ Yang namanya wasiat adalah seseorang memberikan suatu pernyataan dan pernyataan tersebut seakan-akan merupakan ucapan yang terakhir kali baginya.

Kenapa?

Karena kematian sudah bakalan menyongsongnya, Subhānallāh.

وأصاكم (ألا تشركوا به شيئا)

_Allāh Subhānahu wa Ta'āla memberikan wasiat kepada kalian._

Māsyā Allāh

Ucapan yang diucapkan seakan-akan ini adalah ucapan selamat tinggal.

Kenapa?

Karena tidak ada ucapan sesudahnya.

Maka seseorang yang mendapatkan wasiat hendaknya menyampaikan apa yang menjadi wasiat (amanah) tersebut.

⇒Dikatakan (untuk harta) wasiat itu tidak lebih dari 1/3 harta yang dimiliki seseorang.

ولهذا قال في آخر الآية

_Demikianlah Allāh Subhānahu wa Ta'āla memberikan kepada kita dipenghujung ayat :_

ذَ ٰلِكُمۡ وَصَّىٰكُم بِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تَعۡقِلُونَ

_"Demikianlah kami wasiatkan kepada kalian agar kalian menjadi orang-orang berakal.”_

(QS Al An’am: 151)

Disinilah nikmat seseorang manakala dia  mempunyai akal, dimana Allāh Subhānahu wa Ta'āla mengajak berbicara dengan orang-orang yang berakal.

Di banyak tempat Allāh menyebutkan :

 فَٱعْتَبِرُوا۟ يَـٰٓأُو۟لِى ٱلْأَبْصَـٰرِ

أَفَمَن يَعْلَمُ أَنَّمَآ أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَ ٱلْحَقُّ كَمَنْ هُوَ أَعْمَىٰٓ ۚ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَـٰبِ

Orang-orang yang mempunyai akal mendapatkan kemuliaan dengan gelar:  أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَـٰبِ dan: أُو۟لِى ٱلْأَبْصَـٰرِ ,orang-orang yang punya pandangan baik.

Dan demikian seorang mukmin hendaknya mengagungkan Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Dan wasiat yang Allāh kabarkan adalah wasiat agar seseorang mengagungkan Allāh dan tidak menyekutukan Allāh bentuk peribadatan apapun.

قلت: فيكون المعنى: حرم عليكم ما وصاكم بتركه من الإشراك به

_(Pada ayat ini mualif memberikan penjelasan) bahwasanya Allāh Subhānahu wa Ta'āla memberikan kepada kita suatu pernyataan, bahwa Allāh mengharamkan atas kalian apa yang menjadi wasiat untuk kalian yaitu janganlah kalian menyekutukan Allāh Subhānahu wa Ta'āla dengan sesuatu apapun._

Demikian semoga bermanfaat.

Jika ada hal yang kurang berkenan mohon maaf yang sebesar-besarnya.

سبحانك اللهم وبحمدك، أشهد أن لا إله إلا الله، أستغفرك وأتوب إليك
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

_______________________

SURAT AL AN'AM AYAT 151-153 (Lanjutan)

🌍 BimbinganIslam.com
Selasa, 10 Rabi'ul Awwal 1442 H / 27 Oktober 2020 M
👤 Ustadz Abdussalam Busyro, Lc.
📗 Kitab At-Tauhid
🔊 Halaqah 022 : Surat Al An’am Ayat 151-153 (lanjutan)
⬇ Download audio: bit.ly/UAS-K-Tauhid-022
〰〰〰〰〰〰〰

*SURAT AL AN'AM AYAT 151-153*

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه ولاحول ولاقوة إلا بالله, قال الله تعالى في كتاب الكريم, يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

Kemudian Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman :

وَأَنَّ هَٰذَا صِرَٰطِي مُسۡتَقِيمٗا فَٱتَّبِعُوهُۖ وَلَا تَتَّبِعُواْ ٱلسُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمۡ عَن سَبِيلِهِۦۚ ذَٰلِكُمۡ وَصَّىٰكُم بِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ

_"Dan sungguh, inilah jalan-Ku yang lurus. Maka ikutilah jalan yang lurus itu! Dan janganlah kalian mengikuti jalan-jalan yang bengkok ini niscaya kalian akan berselisih (mengalami suatu penyimpangan) dari jalan Allāh, yang demikian itu Allāh wasiatkan dengannya agar kalian bertaqwa."_

(QS Al An'ām:153)

Perhatikanlah ayat ini ! Ayat ini di kenal dengan: آية الحقوق العشرة, Allāh Subhānahu wa Ta'āla memberikan pernyataan kepada Nabi-Nya dan Rasūl-Nya (shallallāhu 'alayhi wa sallam).

Berkata Al Imam Ibnu Katsir, Allāh berkata kepada Nabi-Nya:

قل {يا محمد -} لهؤلاء المشركين

_Katakan (wahai Muhammad), kepada mereka orang-orang yang musyrik._

⇒ Yang di maksud musyrik adalah orang yang menyembah Allāh dan di waktu yang sama dia menyembah selain Allāh. Atau ada juga yang hanya menyembah selain Allāh.

Zaman sekarang banyak yang mengatakan, "Aku muslim," KTPnya dilihat muslim, identitasnya dilihat muslimah, tapi disela-sela kehidupan yang dia lalui, kadang dia menyembah Allāh juga menyembah selain Allāh.

Dikatakan :

قل {يا محمد} لهؤلاء المشركين الذين {أشركوا و} عبدوا غير الله، وحرموا ما رزقهم الله

_"Katakan (wahai Muhammad) kepada mereka orang-orang musyrik yang menyembah selain Allāh, bahwasanya Allāh Subhānahu wa Ta'āla mengharamkan apa yang telah Allāh Subhānahu wa Ta'āla rezekikan kepada mereka."_

Dan Allāh Subhānahu wa Ta'āla firmankan di awal surat Al An’am 151:

قُلۡ تَعَالَوۡا۟

Kata: تَعَالَوۡا۟, maknanya, “Kemarilah.”

Subhānallāh, kita semua diajak berbicara oleh Allāh.

Apa itu?

"Kemarilah," (seorang mukmin diajak berbicara dengan penuh adab dan sopan santun oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla).

قُلۡ تَعَالَوۡا۟ أَتۡلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمۡ عَلَیۡكُمۡۖ

_Katakan, "Kemarilah, aku akan bacakan kepada kalian, apa yang Allāh haramkan kepada kalian.”_

(QS Al An’am: 151)

Penjelasan Ibnu Katsir dalam tafsirnya:

أقص عليكم وأخبركم بما حرم ربكم عليكم حقا لا تخرصا، ولا ظنا، بل وحيا منه وأمرا من عنده، (ألا تشركوا به شيئا)

_“Aku akan kisahkan kepada kalian. Apa yang menjadi ketentuan Allāh, apa yang menjadi pengharaman Allāh atas kalian, dengan sebenar-benarnya. Tidak praduga tidak juga prasangka, penuh keyakinan bahkan Allāh menjadikan wahyu ini adalah perintah sekaligus wahyu dari Allāh. Janganlah kalian menyekutukan Allāh dengan sesuatu apapun  dalam hal peribadatan.”_

وكأن في الكلام محذوفا دل عليه السياق وتقديره وأصاكم (ألا تشركوا به شيئا)

_“Seakan-akan di dalam ucapan ini ada sesuatu yang terbuang dan hal ini bisa dipahami dari konteks pembicaraannya yang memiliki arti: Sesungguhnya Allāh telah memberikan wasiat kepada kalian.”_

Demikian semoga bermanfaat.

Ada hal yang kurang berkenan mohon maaf yang sebesar-besarnya.

سبحانك اللهم وبحمدك، أشهد أن لا إله إلا الله، أستغفرك وأتوب إليك
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

_________________________

SURAT AL AN'AM AYAT 151-153

🌍 BimbinganIslam.com
Senin, 09 Rabi'ul Awwal 1442 H / 26 Oktober 2020 M
👤 Ustadz Abdussalam Busyro, Lc.
📗 Kitab At-Tauhid
🔊 Halaqah 021 : Surat Al-An’am Ayat 151-153
⬇ Download audio: bit.ly/UAS-K-Tauhid-021
〰〰〰〰〰〰〰

*SURAT AL AN'AM AYAT 151-153*

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه ولا حول ولاقوة إلا بالله, قال الله تعالى في كتاب الكريم, يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

Pendengar BiAS yang kami muliakan.

Dikatakan:

وهذه الاية هى التى تسمى آية الحقوق العشرة وفى بعض النسخ المعتمدة من نسخ هذا الكتاب تقديم هذه الآية على آية الأنعام
_Ayat ini dikenal dengan wasiat yang sepuluh, dibeberapa materi (di dalam kitāb lain) disebutkan, bahwasanya ayat ini didahulukan dibanding dengan awal surat Al An'ām._

ولهذا قدمتها لمناسبة كلام ابن مسعود الآتي لآية الأنعام ليكون ذكره بعدها أنسب

_Karenanya aku lebih mengutamakannya (aku lebih mengedepankannya) limunasabah karena mencocoki apa yang  menjadi perkataan Ibnu Mas'ūd sebagaimana berikut ini terdapat di dalam surat Al An'ām agar penyebutannya lebih cocok._

Berkata mushanif:

قُلۡ تَعَالَوۡا۟ أَتۡلُ مَا حَرَّمَ رَبُّكُمۡ عَلَیۡكُمۡۖ أَلَّا تُشۡرِكُوا۟ بِهِۦ شَیۡـࣰٔاۖ وَبِٱلۡوَ ٰلِدَیۡنِ إِحۡسَـٰنࣰاۖ وَلَا تَقۡتُلُوۤا۟ أَوۡلَـٰدَكُم مِّنۡ إِمۡلَـٰقࣲ نَّحۡنُ نَرۡزُقُكُمۡ وَإِیَّاهُمۡۖ وَلَا تَقۡرَبُوا۟ ٱلۡفَوَ ٰحِشَ مَا ظَهَرَ مِنۡهَا وَمَا بَطَنَۖ وَلَا تَقۡتُلُوا۟ ٱلنَّفۡسَ ٱلَّتِی حَرَّمَ ٱللَّهُ إِلَّا بِٱلۡحَقِّۚ ذَ ٰلِكُمۡ وَصَّىٰكُم بِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تَعۡقِلُونَ ۞

وَلَا تَقۡرَبُوا۟ مَالَ ٱلۡیَتِیمِ إِلَّا بِٱلَّتِی هِیَ أَحۡسَنُ حَتَّىٰ یَبۡلُغَ أَشُدَّهُۥۚ وَأَوۡفُوا۟ ٱلۡكَیۡلَ وَٱلۡمِیزَانَ بِٱلۡقِسۡطِۖ لَا نُكَلِّفُ نَفۡسًا إِلَّا وُسۡعَهَاۖ وَإِذَا قُلۡتُمۡ فَٱعۡدِلُوا۟ وَلَوۡ كَانَ ذَا قُرۡبَىٰۖ وَبِعَهۡدِ ٱللَّهِ أَوۡفُوا۟ۚ ذَ ٰلِكُمۡ وَصَّىٰكُم بِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ ۞

وَأَنَّ هَـٰذَا صِرَ ٰطِی مُسۡتَقِیمࣰا فَٱتَّبِعُوهُۖ وَلَا تَتَّبِعُوا۟ ٱلسُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمۡ عَن سَبِیلِهِۦۚ ذَ ٰلِكُمۡ وَصَّىٰكُم بِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ۞

(QS  Al An'ām: 151-153)

_Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman:_

_Katakanlah: Kemarilah aku akan membacakan apa saja yang Allāh Subhānahu wa Ta'āla haramkan atas kalian._

Apakah yang Allāh haramkan?

أَلَّا تُشۡرِكُوا۟ بِهِۦ شَیۡـࣰٔاۖ

_⑴ Janganlah kalian menyekutukan dengan Allāh Subhānahu wa Ta'āla dengan sesuatu apapun._

وَبِٱلۡوَ ٰلِدَیۡنِ إِحۡسَـٰنࣰاۖ

_⑵ Hendaklah kalian berbuat baik dengan orang tua._

وَلَا تَقۡتُلُوۤا۟ أَوۡلَـٰدَكُم مِّنۡ إِمۡلَـٰقࣲ نَّحۡنُ نَرۡزُقُكُمۡ وَإِیَّاهُمۡۖ

_⑶ Dan janganlah kalian membunuh anak kalian karena takut miskin, sesungguhnya Kami Dzat yang memberikan rezeki kepada kalian dan mereka (yaitu para anak)._

وَلَا تَقۡرَبُوا۟ ٱلۡفَوَ ٰحِشَ مَا ظَهَرَ مِنۡهَا وَمَا بَطَنَۖ

_⑷ Janganlah kalian mendekati perbuatan keji, baik yang telihat ataupun yang tersembunyi._

وَلَا تَقۡتُلُوا۟ ٱلنَّفۡسَ ٱلَّتِی حَرَّمَ ٱللَّهُ إِلَّا بِٱلۡحَقِّۚ

_⑸ Dan janganlah kalian membunuh jiwa yang telah diharamkan Allāh kecuali dengan alasan yang benar._

ذَ ٰلِكُمۡ وَصَّىٰكُم بِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تَعۡقِلُونَ

_Demikianlah Allāh telah wasiatkan kepada kalian agar kalian menjadi orang-orang yang berakal._

وَلَا تَقۡرَبُوا۟ مَالَ ٱلۡیَتِیمِ إِلَّا بِٱلَّتِی هِیَ أَحۡسَنُ حَتَّىٰ یَبۡلُغَ أَشُدَّهُۥۚ

_⑹ Dan janganlah kalian mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang baik sampai dia mencapai usia dewasa._

وَأَوۡفُوا۟ ٱلۡكَیۡلَ وَٱلۡمِیزَانَ بِٱلۡقِسۡطِۖ لَا نُكَلِّفُ نَفۡسًا إِلَّا وُسۡعَهَاۖ

_⑺ Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya._

وَإِذَا قُلۡتُمۡ فَٱعۡدِلُوا۟ وَلَوۡ كَانَ ذَا قُرۡبَىٰۖ

_⑻ Apabila kalian berbicara, berbicaralah sejujurnya, sekalipun dia kerabat kalian._

وَبِعَهۡدِ ٱللَّهِ أَوۡفُوا۟ۚ ذَ ٰلِكُمۡ وَصَّىٰكُم بِهِ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ

_⑼ Dan penuhilah janji Allāh. Demikianlah Dia memerintahkan kepada kalian agar kalian mengingat._

(QS  Al An'ām: 151-152)

Demikian semoga bermanfaat.

Jika ada hal yang kurang berkenan mohon maaf yang sebesar-besarnya.

سبحانك اللهم وبحمدك، أشهد أن لا إله إلا الله، أستغفرك وأتوب إليك
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

________________________

Jumat, 23 Oktober 2020

NIKMAT PERNIKAHAN

🌍 BimbinganIslam.com
Jumat, 06 Rabi'ul Awwal 1442 H / 23 Oktober 2020 M
👤 Ustadz DR. Ali Musri Semjan Putra, M.A.
📒 Nasihat Singkat Bimbingan Islām
🔊 Audio 85 | Nikmat Pernikahan
🔄 Download Audio: bit.ly/NasihatSingkatBiAS-85
〰〰〰〰〰〰〰

*NIKMAT PERNIKAHAN*

Allāh Subhānahu wa Ta'āla menggambarkan suatu nikmat yang besar kepada manusia.

Tatkala mereka diciptakan oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla dilengkapi dengan segala fasilitas kebutuhan mereķa di dunia ini, salah satu nikmat yang besar adalah nikmat pernikahan.

Allāh Subhānahu wa Ta'āla sebutkan di dalam surat Ar-rum yang berbunyi:

وَمِنْ ءَايَـٰتِهِۦٓ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًۭا لِّتَسْكُنُوٓا۟ إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةًۭ وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَـَٔايَـٰتٍۢ لِّقَوْمٍۢ يَتَفَكَّرُونَ

"Di antara bukti-bukti kebesaran Allāh Subhānahu wa Ta'āla adalah Allāh menciptakan dari diri kalian pasangan bagi kalian agar kalian tenang kepadanya, dan dijadikan di antara kalian rasa kasih sayang dan cinta. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang berpikir."

(QS. Ar-rum: 21)

Pada ayat ini terdapat tanda-tanda kebesaran bagi Allāh Subhānahu wa Ta'āla dan pelajaran bagi orang-orang yang berpikir, salah satunya adalah adanya proses pernikahan.

Proses pernikahan yang di alami oleh manusia
kemudian dengan adanya proses pernikahan itu terjalin kasih sayang dari dua insan secara khusus, dan terjalin pula jalinan kasih sayang secara keluarga besar dari kedua insan tersebut.

Maka tujuannya jelas agar terjalin kasih sayang, mawaddah wa rahmah di antara dua orang ini dan keluarga-keluarganya.

Dan tidak akan tercapai tujuan ini, kalau kita tidak menghayati dan mendalami tujuan, visi dan misi sebuah pernikahan.

Untuk terciptanya rasa kasih sayang Allāh tegakkan surat An-Nissā.

وَعَاشِرُوهُنَّ بِٱلْمَعْرُوفِ ۚ

"Dan gaulilah istrimu dengan baik."

Ini adalah perintah Allāh kepada para suami.

فَإِن كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًۭٔا وَيَجْعَلَ ٱللَّهُ فِيهِ خَيْرًۭا كَثِيرًۭا

"Jika kamu tidak menyukai salah satu sifat pada istrimu (maka bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya."

(QS. An-Nissā: 19)

Hal ini juga ditegaskan dalam hadīts yang diriwayatkan oleh Muslim.

لا يَفْرَكُ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً إِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِيَ مِنْهَا آخَرَ

"Janganlah seorang mukmin selalu tergesa-gesa, memarahi, menyesali, membenci seorang mukmin perempuan. Jika dia tidak suka salah satu akhlak dari wanita tersebut (istrinya), maka bisa jadi ia ridha (senang) dengan akhlak yang lain."

(Hadīts shahīh riwayat Muslim nomor 1469)

Kita sebagai manusia pasti tidak ada yang sempurna, tidak ada yang namanya kelengkapan, mungkin ada khilaf dan salah (pasti), dan itu adalah suatu hal yang biasa dalam kehidupan kita.

Dalam menghadapi kondisi itu perlu ada dua sifat, yaitu:

⑴ Sabar.
⑵ Pemaaf.

Itu saja solusinya yaitu sabar dan pemaaf.

Oleh sebab itu dalam keluarga, baik calon  mempelai berdua atau pun kedua keluarga besar, harus mengingat dua sifat ini.

⑴ Tidak ada di antara kita yang tidak akan lepas dari kesalahan dan khilaf namun Allāh Subhānahu wa Ta'āla telah memberikan solusi yaitu sabar dan pemaaf.

Jika seorang suami salah maka seorang istri harus bersabar dan memberikan maaf begitu pun sebaliknya.

Banyak sekali hadīts-hadīts Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bicara tentang ini, di antaranya:

خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِي

“Orang terbaik di antara kalian adalah orang yang paling baik kepada keluarganya. Dan aku orang yang paling baik bagi keluargaku.”

(Hadīts shahīh riwayat At-Tirmidzī nomor
3895 dan Ibnu Majah nomor 1977 dari sahabat Ibnu ‘Abbās. Dan dishahīhkan oleh Al-Albaniy dalam Ash Shahīhah nomor 285)

Ini bagi para suami, untuk para istri adalah:

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam telah menjelaskan bahwa wanita pilihan itu dinikahi karena agamanya.

تُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ: لِمَـالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَلِجَمَالِهَا وَلِدِيْنِهَا، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ تَرِبَتْ يَدَاكَ.

“Wanita dinikahi karena empat perkara; karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya; maka pilihlah wanita yang taat beragama, niscaya engkau beruntung."

(Hadīts riwayat Al-Bukhari6 nomor 5090)

Oleh karena itu Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam memotivasi, bagaimana seorang wanita menjadi seorang istri yang dicintai oleh suami dan dia adalah perhiasan dunia yang paling berharga dari semua perhiasan dunia ini.

الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِهَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ

“Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.”

(Hadīts shahīh riwayat Muslim nomor 1467)

Sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah bukan harta atau yang lainnya. Jadi wanita shalihah adalah perhiasan yang paling berharga dan paling mahal harganya di dunia ini.

Artinya ini adalah motivasi yang diberikan oleh Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam untuk para wanita agar mereka menjadi wanita-wanita shahihah.

Siapakah wanita shalihah itu?

Wanita shalihah adalah wanita yang melaksanakan kewajibannya kepada Allāh,  Tuhan yang telah menciptakannya serta melaksanakan kewajiban kepada suaminya.

Ini adalah standar untuk menjadi wanita shalihah, standar untuk menjadi wanita shalihah tidak banyak dan tidak berat.

Oleh sebab itu jika sebuah keluarga dilandasi oleh  ketakwaan kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla,  in syā Allāh semua masalah akan mudah dihadapi.

Sebagaimana firman Allāh Subhānahu wa Ta'āla:

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا ۞ وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

“Barangsiapa bertakwa kepada Allāh niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.”

(QS. Ath Thalaq: 2-3)

وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مِنْ أَمْرِهِۦ يُسْرًۭا

"Dan barang-siapa yang bertakwa kepada Allāh, niscaya Allāh menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya."

(QS. Ath Thalaq: 4)

Wallāhu Ta'āla A'lam

_____________________________

Kamis, 22 Oktober 2020

ALLAH LEBIH MENGETAHUI APA KEBUTUHAN MAKHLUK-NYA

🌍 BimbinganIslam.com
Kamis, 05 Rabi'ul Awwal 1442 H / 22 Oktober 2020 M
👤 Ustadz Abdussalam Busyro, Lc.
📗 Kitab At-Tauhid
🔊 Halaqah 020 : Allāh Lebih Mengetahui Apa Kebutuhan makhlukNya
⬇ Download audio: bit.ly/UAS-K-Tauhid-020
〰〰〰〰〰〰〰

*ALLAH LEBIH MENGETAHUI APA KEBUTUHAN MAKHLUK-NYA*

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه ولا حول ولاقوة إلا بالله, قال الله تعالى في كتاب الكريم, يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

Pendengar BiAS yang kami muliakan.

Dialah Allāh Subhānahu wa Ta'āla, Dzat yang memberi nikmat, Dzat yang memberikan semua hal yang menjadi kebutuhan hamba-Nya dalam segala keadaan.

Tentunya kita bersyukur kepada Allāh, kita tidak pernah meminta kepada Allāh untuk diberi oksigen, tapi Allāh Maha Tahu bahwa kita membutuhkan oksigen.

Allāh memberi apa yang kita minta, Allāh juga memberi apa yang tidak kita minta karena Dialah Allāh Subhānahu wa Ta'āla yang lebih mengetahui terhadap apa yang menjadi kebutuhan makhluk-Nya (Subhānallāh).

Tatkala pantas untuk hujan, Allāh berikan hujan, tatkala kita pantas untuk diberi nikmat maka Allāh akan berikan nikmat, tatkala cuaca harus panas maka Allāh akan memberikan cuaca panas.

Kenapa?

Semua itu untuk maslahah (kebaikan) makhluk dan hamba-Nya.

Coba ketika anda melewati sebuah toko, melewati sebuah bangunan, dan di depan bangunan itu bertuliskan, "Menyediakan oksigen." Māsyā Allāh.

Toko ini menyediakan oksigen, maka begitu anda melihat toko tersebut menyediakan oksigen anda akan terperanjat (mak deg orang jawa bilang) terperanjat.

Kenapa?

Ternyata selama ini aku bernafas gratis. (Subhānallāh)

Dialah Allāh Subhānahu wa Ta'āla, Dzat yang Maha Memberi apa yang menjadi kebutuhan hamba-Nya.

وهو المستحق منهم أن يوحدوه ولا يشركوا به شيئا من مخلوقاته

_Dan Dialah Allāh Subhānahu wa Ta'āla yang lebih berhak untuk diibadahi dan tidak pantas seorang hamba menyekutukan Allāh Subhānahu wa Ta'āla._

Disana ada arbāb, ada tuhan-tuhan, ada sembahan-sembahan dan Dialah Allāh Subhānahu wa Ta'āla Rabbul Arbāb (رب الأرباب), Rabb Nya di antara sesembahan-sesembahan yang ada.

Apakah sama antara yang mencipta dengan mereka yang tidak bisa berbuat apa-apa?

Subhānallāh.

√ Allāh Subhānahu wa Ta'āla Dzat yang Maha Agung.
√ Allāh Subhānahu wa Ta'āla Dzat yang Maha Kaya.
√ Allāh Subhānahu wa Ta'āla Dzat yang paling berhak untuk diibadahi.

إنتها كلمه

_Habislah apa yang menjadi penjelasan._

Demikian semoga bermanfaat.

Jika ada hal yang kurang berkenan mohon maaf yang sebesar-besarnya.

سبحانك اللهم وبحمدك، أشهد أن لا إله إلا الله، أستغفرك وأتوب إليك
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

________________________

Rabu, 21 Oktober 2020

MANUSIA DICIPTAKAN UNTUK BERIBADAH KEPADA ALLĀH SUBHĀNALLĀHU WA TA'ĀLA

🌍 BimbinganIslam.com
Rabu, 04 Rabi'ul Awwal 1442 H / 21 Oktober 2020 M
👤 Ustadz Abdussalam Busyro, Lc.
📗 Kitab At-Tauhid
🔊 Halaqah 019 : Manusia Diciptakan Untuk Beribadah Kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla
⬇ Download audio: bit.ly/UAS-K-Tauhid-019
〰〰〰〰〰〰〰

*MANUSIA DICIPTAKAN UNTUK BERIBADAH KEPADA ALLĀH SUBHĀNALLĀHU WA TA'ĀLA*

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه ولا حول ولاقوة إلا بالله, قال الله تعالى في كتاب الكريم, يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

Pendengar BiAS yang kami muliakan.

Syukur kita kehadirat Allāh atas nikmat dan karunia-Nya. Kembali kita sama-sama mengkaji kitāb Tauhīd.

قال المصنف رحمه الله تعالى: وقوله: {وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئاً}

_Berkata mushanif rahimahullāh:_

_"Hendaknya kalian beribadah kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla dan janganlah kalian menyekutukan dengan Nya sesuatu apapun."_

⇛ Di sini tujuan mulia diciptakan manusia yaitu untuk beribadah.

Sebagaimana firman Allāh Subhānahu wa Ta'āla:

وَٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا۟ بِهِۦ شَيْـًۭٔا..

_"Sembahlah Allāh dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun."_

(QS An Nissā': 36)

Dalam ayat lain.

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱعْبُدُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُمْ......

_"Hai manusia, hendaklah kalian beribadah kepada Allāh, Dia lah Allāh dzat yang telah menciptakan kalian...."_

(QS Al Baqarah: 21)

⇛Menunjukkan bahwasanya manusia diciptakan untuk beribadah.

Di dalam ayat lain, Allāh Subhānahu wa Ta'āla menyebutkan: 

وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

_"Dan tidaklah kami ciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka beribadah kepada-Ku.”_

(QS Adz Dzāriyāt: 56)

⇛ Yang dimaksud dengan: يَعْبُدُونِ adalah: يوحدون, ini adalah hakikat kenapa manusia diciptakan.

Perintah pertama kali yang Allāh perintahkan kepada manusia adalah beribadah.

Tatkala kita berbicara kehidupan maka di dalamnya ada perintah dan juga larangan.

√ Tatkala kita berbicara perintah, maka perintah yang paling mulia adalah seseorang beribadah kepada Allāh.

√ Tatkala kita berbicara larangan, maka larangan yang terberat (terdepan) adalah larangan menyekutukan Allāh dengan sesuatu apapun.

Sebagaimana firman Allāh Subhānahu wa Ta'āla:

 وَلَا تُشْرِكُوا۟ بِهِۦ شَيْـًۭٔا ۖ......

_"Janganlah kalian menyekutukan Allāh dengan sesuatu apapun.... "_

(QS An Nissā': 36)

Di ayat lain dikatakan:

فَلَا تَجْعَلُوا۟ لِلَّهِ أَندَادًۭا

_"Janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allāh... "_

(QS Al Baqarah: 22)

⇛ Ibadah di sini adalah perintah, perintah untuk beribadah hanya kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla semata dan larangan menyekutukan Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Di akhir surat Al Kahfi, Allāh menyebutkan:

فَمَن كَانَ یَرۡجُوا۟ لِقَاۤءَ رَبِّهِۦ فَلۡیَعۡمَلۡ عَمَلࣰا صَـٰلِحࣰا وَلَا یُشۡرِكۡ بِعِبَادَةِ رَبِّهِۦۤ أَحَدَۢا

_"Barangsiapa menginginkan berjumpa dengan Rabb-nya, maka hendaknya dia beramal, dengan amal shālih dan janganlah kalian menyekutukan Allāh dengan sesuatu apapun.”_

(QS Al Kahfi: 110)

Berkata Imam Ibnu Katsīr rahimahullāh:

"Ayat ini penjelasan bahwasanya Dialah Allāh Subhānahu wa Ta'āla, Dzat yang Maha Agung, Dzat yang memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk beribadah kepada Nya semata dan tidak menyekutukan sesuatu dengan yang lainnya. Karena sesungguhnya Allāh Subhānahu wa Ta'āla adalah Al Khāliq, Dzat yang Maha Pencipta dan Dzat Maha Pemberi rizki."

Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman:

فَاطِرِ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْض

_"(Allāh) Dialah, Pencipta langit dan bumi.”_

(QS Yūsuf: 101)

Ketika kita berbicara Allāh adalah Pencipta langit dan bumi, maka Allāh menciptakan semua yang ada di langit dan apa yang ada di bumi.

Nabi Mūsā alayhissallām ketika ditanya oleh Fir'aun:

وَمَا رَبُّ ٱلْعَـٰلَمِينَ

_"Siapa Tuhan semesta alam?”_

Mūsā menjawab:

رَّبُّ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا

_"Dialah Allāh pemilik langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya.“_

⇛ Dialah Allāh, Dzat yang Maha pemberi rezeki.

Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman:

إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلرَّزَّاقُ ذُو ٱلْقُوَّةِ ٱلْمَتِينُ

_"Sesungguhnya Allāh, Dialah Maha Pemberi rezeki Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.”_

(QS Adz Dzāriyāt: 58)

Semua diatur oleh Allāh, apa yang kita makan setiap hari adalah bagian daripada rezeki yang Allāh Subhānahu wa Ta'āla berikan, tentunya dengan keadilan yang ada pada sisi Allāh.

Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman:

يَرْزُقُ مَن يَشَآءُ بِغَيْرِ حِسَابٍۢ

_"Allāh Maha memberikan rezeki kepada siapa saja yang Dia kehendaki tanpa batas.”_

(QS Al Baqarah: 212)

Demikian, semoga bermanfaat.

Jika adahal yang kurang berkenan, mohon maaf yang sebesar-besarnya.

سبحانك اللهم وبحمدك، أشهد أن لا إله إلا الله، أستغفرك وأتوب إليك
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

_______________________

Selasa, 20 Oktober 2020

HUBUNGAN SESAMA MUSLIM

🌍 BimbinganIslam.com
Selasa, 03 Rabi'ul Awwal 1442 H / 20 Oktober 2020 M
👤 Ustadz Abdussalam Busyro, Lc.
📗 Kitab At-Tauhid
🔊 Halaqah 018: Hubungan Sesama Muslim.
⬇ Download audio: bit.ly/UAS-K-Tauhid-018
〰〰〰〰〰〰〰

*HUBUNGAN SESAMA MUSLIM*

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه ولا حول ولاقوة إلا بالله, رضيت بالله ربا وبالإسلام دينا وبمحمد نبيا و رسولاً رب زدني علما وارزقني فهما

Sahabat BiAS yang kami muliakan.

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:

"Jadilah kalian hamba-hamba Allāh yang bersaudara."

Maka disebutkan di dalam Al Qur'ān terkait dengan hadīts ini, Allāh Subhānahu wa Ta'āla menyebutkan:

وَأَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ وَلَا تَنَـٰزَعُوا۟ فَتَفْشَلُوا۟ وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ ۖ وَٱصْبِرُوٓا۟ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّـٰبِرِينَ

_"Dan taatlah kepada Allāh dan Rasūl-Nya dan janganlah kalian berbantah-bantahan, yang menyebabkan kalian menjadi gentar dan hilang kekuatan kalian dan bersabarlah. Sesungguhnya Allāh beserta orang-orang yang sabar.”_

(QS Al Anfāl: 46)

Apakah akibat yang didapat oleh seseorang tatkala berselisih?

Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman:

فَتَفْشَلُو

_"Maka kalian akan gagal (maka kalian akan gentar/ maka kalian akan takut).”_

Dan Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman:

وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ

_"Dan kekuatan kalian akan hilang.”_

Dikatakan bahwasanya kekuatan itu ada pada angin. Motor yang kita miliki bisa berjalan dengan baik karena ada angin. Mobil yang kita naiki bisa berjalan dengan baik karena ada dorongan angin. Tatkala angin itu hilang tentunya tidak akan muncul kekuatan.

Maka Allāh menyebutkan:

وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ

_"Kekuatan kalian akan hilang jika kalian berselisih.”_

Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman:

وَٱصْبِرُوٓا۟ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّـٰبِرِينَ

_"Bersabarlah kalian, sesungguhnya Allāh akan bersama orang-orang yang bersabar.”_

Dan Allāh Subhānahu wa Ta'āla menyebutkan:

وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا ۖ وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يُوقِنُونَ

_"Kami jadikan di antara mereka Nabi Isrāil adalah para pemimpin yang berjalan dengan petunjuk Allāh, tatkala mereka berlaku sabar.”_

Dan demikian kehidupan ini, tentunya akan sukses tatkala seseorang berlaku sabar, maka Allāh menyebutkan:

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ

_"Hendaklah kalian memohon pertolongan (kepada-Ku) dengan sabar dan dengan shalāt.”_

√ Saudara kita adalah saudara kita.

√ Tetangga kita adalah tetangga kita.

Maka Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam memberikan kepada kita petunjuk agar kita berlaku baik dengan tetangga.

Beliau (shallallāhu 'alayhi wa sallam) bersabda:

ما زال جبريل يوصيني بالجار حتى ظننت أنه سيورثه.

_"Jibrīl senantiasa memberikan nasehat kepadaku, hampir-hampir saja aku menganggap bahwa tetangga akan mendapatkan warisan.”_

Allāh Subhānahu wa Ta'āla menyebutkan:

إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ

_"Mukmin yang satu dengan yang lain adalah bersaudara.”_

Demikian semoga bermanfaat.

سبحانك اللهم وبحمدك، أشهد أن لا إله إلا الله، أستغفرك وأتوب إليك
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

_________________________

Senin, 19 Oktober 2020

HUBUNGAN SESAMA MUSLIM

🌍 BimbinganIslam.com
Senin, 02 Rabi'ul Awwal 1442 H / 19 Oktober 2020 M
👤 Ustadz Abdussalam Busyro, Lc.
📗 Kitab At-Tauhid
🔊 Halaqah 017: Hubungan Sesama Muslim
⬇ Download audio: bit.ly/UAS-K-Tauhid-017
〰〰〰〰〰〰〰

*HUBUNGAN SESAMA MUSLIM*

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه ولا حول ولاقوة إلا بالله, رضيت بالله ربا وبالإسلام دينا وبمحمد نبيا و رسولاً رب زدني علما وارزقني فهما

Sahabat BiAS yang kami muliakan.

Berikutnya Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam memberikan kepada kita suatu pernyataan:

ولا تقطعوا ارحامكم

_"Dan janganlah kalian satu sama lain memutus hubungan tali silaturahmi.”_

Disebutkan di dalam hadīts:

من أراد أن يكسط له في رزقه ويُنسأ له في أثره فليصل رحمه

_"Barangsiapa ingin diperpanjang usianya, diperbanyak rejekinya hendaklah ia menjalin tali silaturahmi.“_

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam menyebutkan:

ولا تدابروا

_"Dan janganlah kalian satu sama lain saling membelakangi.“_

Disebutkan di dalam hadīts:

لَا يحلُّ لمسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلاَثِ لَياَلٍ

_"Tidak pantas bagi seorang mukmin tidak halal bagi seorang beriman untuk mendiamkan saudaranya melebihi 3 hari.”_

Di dalam hadīts lain Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam mengatakan:

إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِاللَّهِ مَنْ بَدَأَهُمْ بِالسَّلَامِ

_"Sesungguhnya orang yang paling mulia disisi Allāh adalah orang yang pertama kali mengucapkan salam.”_

Demikianlah tatkala seseorang terjadi pertikaian atau perselisihan, maka yang paling bagus adalah mereka yang pertama kali mengucapkan salam.

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam menyebutkan:

ولا تَحاسدُوا

_"Dan janganlah kalian memiliki rasa hasad, iri dan dengki."_

Di antara petunjuk Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam ketika berada di pagi hari atau sore hari kita dianjurkan membaca surat Al Falaq 3 kali. Dan setiap shalāt kita cukup membacanya satu kali kecuali setelah shalāt shubuh, ashar atau maghrib kita membaca surat Al Falaq 3 kali.

وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

_"Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki."_

(QS Al Falaq: 5)

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam menyebutkan:
وَلا تَباغَضُوا

_"Dan janganlah kalian satu sama lain saling bermusuhan.”_

Di dalam surat Al Hujurāt Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman:

إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌۭ

_"Mukmin  yang satu dengan lain adalah bersaudara.”_

(QS Al Hujurāt: 10)

Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman:

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ

_"Berpegang teguhlah kalian dengan tali Allāh.”_

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam menyebutkan:

وَلا تَباغَضُوا،

_"Dan janganlah kalian bermusuhan.”_

Mukmin yang satu dengan mukmin yang lain bagaikan sebuah bangunan:

إذا اشتكى منه عضو تداعى له سائر الجسد بالسهر والحمى

_Tatkala ada salah satu anggota badan yang sakit maka yang lainpun akan merasakan bahkan dia akan merasa apa yang dirasakan oleh anggota badan yang lain._

Orang yang sakit gigi terkadang dia tidak bisa tidur, kadang merintih, kadang tidak bisa tidur. Seperti itulah contohnya, karena satu sama lain saling berkaitan. Demikian pula seorang mukmin.

Demikian semoga bermanfaat.

سبحانك اللهم وبحمدك، أشهد أن لا إله إلا الله، أستغفرك وأتوب إليك
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

_________________________

Jumat, 16 Oktober 2020

Kenapa Allāh Tabāraka wa Ta'āla memberikan kita kebenaran (keyakinan) untuk kita kejar?

🌍 BimbinganIslam.com
Jumat, 29 Shafar 1442 H / 16 Oktober 2020 M
👤 Ustadz Maududi Abdullah, Lc.
📒 Nasihat Singkat Bimbingan Islām
🔊 Audio 84 | Kenapa Allāh Tabāraka wa Ta'āla memberikan kita kebenaran (keyakinan) untuk kita kejar?
🔄 Download Audio: bit.ly/NasihatSingkatBiAS-84
〰〰〰〰〰〰〰

*Kenapa Allāh Tabāraka wa Ta'āla memberikan kita kebenaran (keyakinan) untuk kita kejar?*

Hikmah di balik semua ini, bahwa Allāh Tabāraka wa Ta'āla menjanjikan sesuatu yang real (sesuatu yang nyata).

إِنَّ هَـٰذَا لَهُوَ حَقُّ ٱلْيَقِينِ

Apa yang Allāh ceritakan ini adalah sesuatu yang benar-benar nyata (haq), yang benar-benar haqqul yaqīn (benar-benar nyata) dan tidak ada dustanya.

Sehingga ketika seorang muslim mengejar itu, dia mengejar haqā'iq, ketika pikiran seorang muslim;

√ Allāh isi dengan surga, neraka.
√ Allāh isi dengan padang mahsyar.
√ Allāh isi dengan hari berhisab.
√ Allāh isi dengan alam kubur dan apa yang terjadi di sana, apa yang akan anda lalui di sana.

Semua ini haqā'iq, semua ini kebenaran yang nyata, kebenaran yang real, haqqul yaqīn (yang sebenar-benar yaqīn),  tidak ada keraguan di dalamnya  لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ.

Oleh karena itu berulang-ulang di dalam Al-Qur'ān,  Allāh mengatakan:

إِنَّ هَـٰذَا لَهُوَ حَقُّ ٱلْيَقِينِ

"Sesungguhnya (yang disebutkan ini) adalah suatu keyakinan yang benar."

(QS. Al-Waqi'ah: 95)

Dan ayat-ayat semisalnya.

Ini adalah sesuatu yang benar-benar akan terjadi, sesuatu yang yakin, yang benar-benar yakin melebihi ilmu al-yaqīn  dan melebihi ainul yaqīn, sebagaimana yang dikatakan oleh para ulama haqqul yaqīn di atas ilmu yaqīn dan ainul yaqīn.

Para ulama mengatakan, "Apabila anda diberi tahu tentang sebuah danau yang indah, yang airnya sangat tawar dan anda yakin bahwa ada danau seperti itu (seperti yang di gambarkan, seperti yang diceritakan), maka anda sampai pada ilmu al-yaqīn.

Kemudian ketika anda, saudaraku, saudariku kaum muslimin dan muslimat.

Sampai ke tempat tersebut, sampai ke danau yang di ceritakan itu dan anda melihat keindahan yang luar biasa daripada danau itu, dan anda melihat air yang diceritakan tentang rasanya yang tawar luar biasa, nikmat untuk penghapus dahaga.

Anda telah melihat dengan mata anda, maka ini di sebut dengan ainul yaqīn, dan itu lebih dari sekedar ilmu al-yaqīn.

Dan ketika anda turun ke danau itu dan berada langsung ditengah-tengah keindahan itu dan hendak turun ke danau tersebut ke dekat airnya yang di sebut,  dan kemudian anda menikmati airnya dan anda merasakan dengan lisan anda sendiri dengan mulut anda sendiri anda merasakan tawarnya yang diceritakan oleh manusia, maka itu di sebut dengan haqqul yaqīn, maka dia di atas ilmu al-yaqīn dan di atas ainul yaqīn."

Allāh ketika berbicara akhirat, berbicara tentang apa yang terjadi di akhirat, berbicara tentang surga, neraka dan ganjaran.

Allāh katakan:

إِنَّ هَـٰذَا لَهُوَ حَقُّ ٱلْيَقِينِ

"Semua ini adalah haqqul yaqīn."

Yakni tingkatan melebihi ilmu yaqīn, melebihi ainul yaqīn.

√ Ini benar-benar nyata,  saudaraku.
√ Ini benar-benar real.
√ Ini benar-benar terjadi.

Apa yang Allāh sampaikan kepada kalian itu apa adanya, bukan alamul khayal.

Oleh karena itu seorang muslim tidak berada di dalam dunia khayalan, apa yang dia lakukan sekarang bertungku serumus untuk mencari ridha Allāh, bertungku serumus untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan kebaikan.

Itu bukan hanyut karena alam khayalnya, dia menuju sesuatu yang hakiki, yang hakikat, yang luar biasa, benar-benar ada (nyata), dan kita tidak boleh ragu dalam hal ini.

Allāh Tabāraka wa Ta'āla asdaqul qāilin.

وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ ٱللَّهِ قِيلًۭا

"Dan siapakah yang lebih benar perkataannya dari pada Allah?"

(QS. An-Nissā: 122)

__________________________

Kamis, 15 Oktober 2020

PERKATAAN DUSTA DAN KESAKSIAN PALSU ADALAH DOSA BESAR

🌍 BimbinganIslam.com
Kamis, 28 Shafar 1442 H / 15 Oktober 2020 M
👤 Ustadz Abdussalam Busyro, Lc.
📗 Kitab At-Tauhid
🔊 Halaqah 016: Perkataan Dusta Dan Kesaksian Palsu Adalah Dosa Besar.
⬇ Download audio: bit.ly/UAS-K-Tauhid-016
〰〰〰〰〰〰〰

*PERKATAAN DUSTA DAN KESAKSIAN PALSU ADALAH DOSA BESAR*

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن والاه ولا حول ولاقوة إلا بالله, رضيت بالله ربا وبالإسلام دينا وبمحمد نبيا و رسولاً رب زدني علما وارزقني فهما

Sahabat BiAS yang kami muliakan.

Kita lanjutkan hadits apa yang menjadi sabda Nabi. Dua hal Beliau menyampaikan dalam keadaan bersandar dan satu hal dalam keadaan langsung duduk. Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam menyebutkan:

أَلاَ وَقَوْلُ الزُّورِ،

_"(Ketahuilah di antara dosa besar) adalah perkataan yang dusta."_

Berikutnya Rasulullah bersabda:

وَشَهَادَةُ الزُّوُرِ

_"Dan kesaksian palsu."_

Syahadah itu memiliki arti saksi. Syahadatu dzur, (saksi palsu) atau wasyahadati dzur, persaksian palsu.

Makanya hati-hati. Seorang muslim hendaknya takkala hidup, hiduplah dengan yang terbaik.

Takkala hidup, hiduplah yang mulia, isykariman. Katakanlah yang benar sekalipun itu adalah berat. Maka masing-masing seorang muslim hendaknya menjadi orang yang bertakwa.

Ingat Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam menyebutkan:

أَلاَ وَقَوْلُ الزُّورِ

_"Perkataan dusta,"_

وَشَهَادَةُ الزُّوُرِ

_"Persaksian yang dusta."_

Maka masing-masing bertakwa kepada Allāh. Allāh menyebutkan:

اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

_“Bertakwalah kalian kepada Allāh sebenar-benar takwa dan janganlah kalian meninggal kecuali dalam keadaan Islam.”_

Perhatikan apa yang menjadi nasihat Abu Bakar dan itu adalah sabda Nabi. Dimana Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam, sesudah beliau memberikan anjuran agar kita berlaku jujur, agar kita menjauhi perkataan dusta maka Beliau bersabda:

واسأل الله المعافاة فإنه لم يأتى بعد اليقين خيرا من العافية

_Mintalah kepada Allāh keselamatan, tidaklah ada kebaikan yang diberikan kepada seseorang sesudah kematian, melebihi indahnya seseorang takkala dia selamat."_

Selamat dunia dan akhirat, selamat dari keburukan dunia dan keburukan akhirat.

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam memiliki seorang paman bernama Al Abbas. Al Abbas suatu saat pernah berkata:

يَا رَسُولَ اللَّهِ عَلِّمْنِي شَيْئًا أَسْأَلُهُ اللَّهَ فَقَالَ لِي يَا عَبَّاسُ يَا عَمَّ رَسُولِ اللَّهِ سَلْ اللَّهَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ

_“Wahai Nabi Allāh, berikan kepadaku suatu amalan yang dengannya aku memohon kepada Allāh.”_

_Maka Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam mengatakan, “Wahai Abbas, paman Rasulullah, mintalah kepada Allāh keselamatan di dunia dan akhirat.”_

Demikian semoga bermanfaat. Ada hal yang kurang berkenan mohon maaf yang sebesar-besarnya.


سبحانك اللهم وبحمدك، أشهد أن لا إله إلا الله، أستغفرك وأتوب إليك
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

_______________________

PERKATAAN DUSTA DAN KESAKSIAN PALSU ADALAH DOSA BESAR

🌍 BimbinganIslam.com
Rabu, 27 Shafar 1442 H / 14 Oktober 2020 M
👤 Ustadz Abdussalam Busyro, Lc.
📗 Kitab At-Tauhid
🔊 Halaqah 015: Perkataan Dusta Dan Kesaksian Palsu Adalah Dosa Besar.
⬇ Download audio: bit.ly/UAS-K-Tauhid-015
〰〰〰〰〰〰〰

*PERKATAAN DUSTA DAN KESAKSIAN PALSU ADALAH DOSA BESAR*

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن والاه ولا حول ولاقوة إلا بالله
رضيت بالله ربا وبالإسلام دينا وبمحمد نبيا و رسولاً رب زدني علما وارزقني فهما

Sahabat BiAS yang kami muliakan.

Salah satu di antara yang perlu kita ketahui bersama, Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:

أَلأِشْرَاكُ بِاللَّهِ، وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ

_"Menyekutukan Allāh dan durhaka kepada kedua orang tua (adalah dosa besar).”_

Salah satu Syaikh (tatkala kami kuliah dulu), beliau menyampaikan bahwasanya di kota Madīnah ada seorang bapak yang dipukuli anak laki-lakinya di pasar. Orang-orang pun berdatangan dan mencoba melerainya, tapi orang tua ini berkata, "Biarkan anak ini memukuliku, jangan kalian cegah (larang) ketahuilah di tempat ini dahulu aku memukuli ayahku.”

Subhānallāh.

Sebagaimana anda berbuat maka sejauh itu pula yang akan anda dapat. Tatkala anda melakukan sesuatu maka orang pun akan memberikan suatu hal yang tidak jauh beda.

Disebutkan dalam sebuah riwayat, tatkala Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam setelah bersabda:

أَلأِشْرَاكُ بِاللَّهِ، وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ

_"Menyekutukan Allāh dan durhaka kepada kedua orang tua,”_

Kemudian para shahābat berkata:

وَكَانَ مُتَّكِئًا فَجَلَسَ

_Beliau shallallāhu 'alayhi wa sallam dalam keadaan bersandar, (ketika akan menyampaikan nasehat yang ketiga) tiba-tiba Beliau shallallāhu 'alayhi wa sallam duduk dengan tegap._

Kemudian beliau bersabda:

أَلاَ وَقَوْلُ الزُّورِ، ألا وَشَهَادَةُ الزُّوُرِ،

فَمَازَالَ يُكَرِّرُهَا حَتَّى قُلْنَا : لَيْتَهُ سَكَتَ

_"Perkataan dusta dan kesaksian palsu." (Shahābat berkata bahwa) Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam senantiasa mengulangi ucapan, sehingga kami sangat berharap alangkah indahnya apabila Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam berhenti mengucapkan kalimat tersebut._

Subhānallāh

Yang di maksud: قَوْلُ الزُّورِ , adalah perkataan palsu (dusta) dan di dalam Al Qur'ān Allāh Subhānahu wa Ta'āla menyebutkan:

ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَقُولُوا۟ قَوْلًۭا سَدِيدًۭا

_"Bertakwalah kamu kepada Allāh dan katakanlah perkataan yang benar.”_

(QS Al Ahzab: 70)

Disebutkan di dalam hadīts Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا

_"Kalian wajib senantiasa berlaku jujur. Sesungguhnya kejujuran akan mengantarkan kepada kebajikan (ketakwaan) dan sesungguhnya ketakwaan akan mengantarkan kepada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan selalu berusaha untuk jujur maka akan dicatat di sisi Allāh sebagai orang yang shiddīq (yang sangat jujur).”_

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam menyebutkan:

وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِى إِلَى الْفُجُورِ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِى إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا

_Kalian harus menjauhi kedustaan. Sesungguhnya kedustaan itu akan mengantarkan kepada perbuatan keburukan/dosa dan sesungguhnya keburukan/dosa itu akan mengantarkan kepada neraka. Jika seseorang senantiasa berdusta dan selalu berusaha untuk berdusta, maka akan dicatat di sisi Allāh sebagai orang yang kadzdzāb (suka berdusta)."_

Disebutkan di dalam hadīts bahwasanya di akhir zaman salah satu di antara tanda kiamat adalah orang yang jujur dianggap pendusta dan pendusta dianggap jujur.

Kita memohon kepada Allāh, agar kita diberi rizki berupa kemudahan untuk senantiasa berlaku jujur.

Pepatah Arab mengatakan:

"Tatkala seseorang jujur, maka disana akan ada ketenangan."

Bahkan mereka mengatakan:

"Satu kedustaan akan melahirkan dusta yang lain."

Bahkan disebutkan di dalam hadīts, tatkala Abī Bakar Ash Shiddīq di kota Madīnah, beliau naik ke atas mimbar dan beliau menangis, maka salah satu perkataan beliau adalah:

"Hendaknya kalian berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran dan kebaikan itu akan mengantarkan pelakunya kesurga. Dan jauhilah kalian perkataan dusta ketahuilah bahwasanya kedustaan dan keburukan akan mengantarkan seseorang kedalam neraka."

Demikian semoga bermanfaat.

سبحانك اللهم وبحمدك، أشهد أن لا إله إلا الله، أستغفرك وأتوب إليك
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

_________________________

Kajian

IMAN TERHADAP WUJUD ALLĀH

🌍 BimbinganIslam.com 📆 Jum'at, 30 Syawwal 1442 H/11 Juni 2021 M 👤 Ustadz Afifi Abdul Wadud, BA 📗 Kitāb Syarhu Ushul Iman Nubdzah  Fī...

hits