🌍 BimbinganIslam.com
📆 Senin, 26 Syawwal 1442 H/07 Juni 2021 M
👤 Ustadz Afifi Abdul Wadud, BA
📗 Kitāb Syarhu Ushul Iman Nubdzah Fīl 'Aqīdah (شرح أصول الإيمان نبذة في العقيدة)
🔊 Halaqah 01: Definisi Agama Islām Bagian Pertama
〰〰〰〰〰〰〰
*DEFINISI AGAMA ISLĀM BAGIAN PERTAMA*
بسم الله الرحمن الرحيم
إن الحمد الله وصلاة وسلام على رسول الله وعلى آله واصحابه و من ولاه، و لا حول ولا قوة إلا بالله اما بعد
Sahabat BiAS, kaum muslimin rahīmani wa rahīmakumullāh.
In syā Allāh, kita akan mengambil faedah dari sebuah risalah yang sangat mendasar dalam agama kita yaitu Risalah Nuqdatun Fil Aqīdah atau Syarah Ushul Iman.
Pembahasan yang berkaitan dengan pokok-pokok iman yang perlu kita ketahui bersama sebagai seorang muslim. Risalah ini adalah tulisan syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullāhu ta'āla. Salah seorang ulama besar di Saudi Arabia yang telah wafat.
Kitāb atau risalah ini, secara khusus adalah penjelasan tentang أَرْكَانُ الإيْمَانِ (rukun-rukun iman), tetapi beliau memberikan beberapa muqaddimah yang perlu kita perhatikan, yang sangat penting untuk kita pahami bersama.
Kita akan mengawali dari muqaddimah yang beliau bawakan, sebelum beliau membawakan pembahasan dari bab ke bab.
Pertama sebagaimana para ulama (biasanya para ulama) dalam mengantarkan risalahnya membawakan muqaddimah dalam bentuk pujian kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla.
Kemudian penegasan tentang dua kalimat syahadat dan ini mengingatkan kepada kita prinsip yang sangat penting bagi seorang muslim, bahwa Islām ini hendaknya senantiasa tegak di atas aqidah yang lurus dan kehidupan kita senantiasa berdiri di atas prinsip Lā ilāha illallāh (لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ) dan Muhammad Rasūlullāh.
Kemudian beliau mengingatkan beberapa poin penting. Kenapa kita mesti belajar Tauhīd dan belajar Aqidah secara umum?
Karena tauhīd ini adalah اشرف العلوم karena tauhīd adalah ilmu yang paling mulia, ilmu yang paling tinggi kedudukannya, ilmu yang paling wajib untuk kita cari (untuk kita ketahui).
Karena ilmu ini berbicara tentang Allāh Subhānahu wa Ta'āla, berbicara tentang nama-nama dan sifat Allāh Subhānahu wa Ta'āla, berbicara tentang hak-hak Allāh yang harus kita penuhi.
Tauhīd ini adalah kunci yang mengantarkan kita kepada Allāh dan menjadi dasar tegaknya seluruh syariat agama Allāh Subhānahu wa Ta'āla.
Oleh karena itu semua nabi dan rasul, dakwah mereka adalah mengajak kepada tauhīd, sebagaimana ayat yang sering kita dengar.
Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman:
وَمَآ أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ مِن رَّسُولٍ إِلَّا نُوحِىٓ إِلَيْهِ أَنَّهُۥ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّآ أَنَا۠ فَٱعْبُدُونِ
_"Dan tidaklah Kami utus sebelum engkau ya Muhammad, seorang rasul pun kecuali pasti Kami wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada sesembahan yang haq yang berhak disembah kecuali Aku (Allāh) maka sembahlah oleh kalian Aku (Allāh Subhānahu wa Ta'āla)."_
(QS. Al-Anbiyya: 25)
Dan diantara keagungan tauhīd, bahwa Allāh mempersaksikan dirinya tentang tauhīdnya.
شَهِدَ اللّهُ أَنَّهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ ....
_"Allāh persaksikan bahwa tidak ada sesembahan yang sesungguhnya (sebenarnya) kecuali Allāh Subhānahu wa Ta'āla."_
(QS. Ali Imran: 18)
Sehingga ketika kita tahu bahwa tauhīd adalah perkara yang sangat besar, perkara yang sangat agung, perkara yang sangat mendasar dalam agama kita. Maka sewajibnya setiap muslim memiliki perhatian yang sangat besar dalam masalah pemahaman tauhīd.
Belajar tauhīd, mengajarkan tauhīd, mentadabburi makna-makna tauhīd, memiliki keyakinan-keyakinan yang benar tentang tauhīd yang tegak di atas dasar yang selamat, dan agama tegak di atas azas-azas tauhīd tersebut.
Dan seorang muslim hendaklah dia betul-betul memiliki ketundukan (kepatuhan) terhadap aqidah tauhīdnya, sehingga akan membuahkan kebahagiaan dunia dan akhirat nya.
Para pemirsa ini adalah muqaddimah yang perlu kita pahami, kenapa kita belajar tauhīd dan belajar aqidah secara umum. Karena ini adalah perkara yang sangat tertuntut dalam kehidupan seorang muslim.
In syā Allāh, akan kita lanjutkan pembahasan-pembahasan berikutnya. Kita cukupkan sekian dulu.
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
________________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar