🌍 BimbinganIslam.com
📆 Senin, 29 Sya'ban 1442 H / 12 April 2021 M
👤 Ustadz Arief Budiman, Lc
📗 Kitāb Shifatu Shaum Nabi ﷺ Fī Ramadhān
🔊 Halaqah 06: Sahur
〰〰〰〰〰〰〰
*SAHUR*
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله رب العالمين،وبه نستعين على أمور الدنيا والدين، والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين، النبيا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين أما بعد
Ma'asyiral musta’mi’in, para pemirsa Bimbingan Islām rahīmaniy wa rahīmakumullāh.
Ini adalah halaqah yang keenam dalam pembahasan Kitāb: صفة الصوم النبي ﷺ في رمضان (Shifatu Shaum Nabi ﷺ Fī Ramadhān), yaitu tentang Sifat Puasa Nabi ﷺ Pada Bulan Ramadhān, karya dua Syaikh yaitu Syaikh Salim bin Ied Al Hilali dan Syaikh Ali Hasan bin Abdul Hamid rahimahullāh ta'ala.
Di halaqah keenam ini kita akan membahas tentang:
▪︎ SAHUR
⑴ Hikmah Sahur
Hikmah disyari'atkan sahur adalah sebagai pembeda antara puasa umat Islām dengan orang-orang sebelum kita (ahlul kitāb), dan umat-umat sebelum umat Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam pun ada syari'at puasa.
Sebagimana dipahami di dalam surat Al Baqarah ayat 183.
Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
_"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa."_
(QS. Al Baqarah: 183)
Allāh Subhānahu wa Ta'āla telah mewajibkan kita berpuasa sebagaimana telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kita. Hikmahnya agar kita bertaqwa.
⇒ Sahur adalah pembeda antara puasa kita dengan puasa ahlul kitāb.
Sebagaimana disebutkan di dalam Shahīh Muslim dari Amr bin Al Ash radhiyallāhu ta'ala 'anhu.
Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:
فَصْلٌ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وَ صِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ أَكْلَةُ السَّحَرِ
_"Pembeda antara puasa kita dengan puasanya ahli kitāb adalah makan sahur."_
(Hadīts riwayat Muslim nomor 1096).
⑵ Keutamaan Sahur
Di antara keutamaan sahur, adalah :
① Sahur adalah keberkahan, baik pada makanannya maupun pada waktunya.
Dari Anas bin Mālik radhiyallāhu 'anhu, Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:
تسحروا فإن في سحور بركة
_"Sahurlah kalian, karena sesungguhnya di dalam sahur terdapat keberkahan."_
(Hadīts shahīh riwayat Al Bukhāri dan Muslim)
Dari Salman Al Farizi radhiyallāhu ta'ala 'anhu, Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:
اَلْبَرَكَةُ فِيْ ثَلاَثَةٍ :اَلْجَمَاعَةُ، وَالثَّرِيْدُ، وَالسَّحُوْرُ
_"Barakah itu ada pada tiga perkara, al jamā'ah (kebersamaan dalam hak), ats tsarid (jenis makanan yang terbuat dari kurma dan gandum), dan makan sahur."_
(Hadīts riwayat Thabrani dalam Al Kabir 5127, dan yang lainnya, Thabrani mengatakan hadīts ini hasan dengan berbagai penguat dan pendukung)
Dari Abdullāh bin Al Harīts dari seorang shahabat Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam.
Dia mengatakan:
دَخَلْتُ عَلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم وَهُوَ يَتَسَحَّرُ، فَقَالَ: «إِنَّهَا بَرَكَةٌ أَعْطَاكُمُ اللَّهُ إِيَّاهَا فَلَا تَدَعُوهُ»
_Aku masuk menemui Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam, ketika itu beliau sedang makan sahur. Beliau bersabda, "Sesungguhnya makan sahur adalah barakah yang Allāh berikan kepada kalian, maka janganlah kalian tinggalkan."_
(Hadīts riwayat An Nassā'i 4/145 dan Ahmad 5/270 sanadnya shahīh).
Jadi keberkahan ini karena di situ kita mengikuti Sunnah Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam, kemudian juga karena sahur kita akan kuat untuk berpuasa, kemudian keberkahan dalam menyelisihi ahlul kitāb (mereka tidak sahur).
② Allāh Subhānahu wa Ta'āla dan para malaikat mendo'akan kebaikan kepada orang-orang yang sahur.
Dari Abū Sa'id Al Khudri radhiyallāhu 'anhu, Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:
اَلسَّحُوْرُ أَكْلَةُ بَرَكَةٍ، فَلاَ تَدَعُوْهُ وَلَوْ أَنْ يَجرَعَ أَحَدُكُمْ جُرْعَةً مِنْ مَاءٍ، فَإِنَّ اللَّهَ وَمَلاَ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِيْنَ
_"Sahur itu makanan yang barakah, janganlah kalian meninggalkannya walaupun hanya meneguk seteguk air, karena Allāh dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang sahur."_
Sebaik-baik makanan yang berkaitan dengan sahur adalah kurma yang sudah matang (tamr). Dan alhamdulillāh, banyak di negeri kita. Karena nanti ada makanan yang utama untuk berbuka yaitu ruthab (kurma yang masih segar).
Sebagaimana sabda Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam dalam Sunan Abū Dawud dan yang lainnya dan hadīts ini shahīh.
Dari Abū Hurairah radhiyallāhu 'anhu berkata, Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:
قنِعْمَ سَحُورُ المُؤْمِنِ التَّمْرُ
_"Sebaik-baik makan sahur seorang mukmin adalah kurma."_
Jadi usahakan makan kurma ketika sahur, seandainya tidak ada kurma maka boleh makan yang lainnya.
Dan ingat!
Yang penting sahur, walaupun hanya seteguk air, agar mendapatkan keberkahan, keutamaan dan sunnah Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam.
⑶ Waktu Sahur
Kapan waktu sahur?
Tentunya yang jelas sebelum fajar tsani (fajar shadiq) atau sebelum shalat subuh. Kira-kira lamanya seseorang membaca lima puluh ayat Al Qur'ān. Jadi kalau kita konversikan dengan waktu sekitar 15 sampai 20 menit.
Jadi misalkan shubuh jam setengah lima (04.30) maka kita mulai sahur jam 04.10 atau 04.00 biar lebih tenang karena perlu persiapan dan yang lainnya.
Jadi waktu sahur yang Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam lakukan kira-kira 20 menit sebelum adzan shubuh atau kira-kira lamanya seseorang membaca lima puluh ayat Al Qur'ān.
Sebagaimana sabda Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam dari Anas bin Mālik yang diriwayatkan oleh Al Bukhāri dan Muslim.
Dari Zaid bin Tsabit radhiyallāhu 'anhu, beliau menceritakan:
تسحَّرْنا معَ رسولِ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ ثمَّ قمنا إلى الصَّلاةِ
_Kami makan sahur bersama Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam kemudian beliau shalat, kemudian aku (Anas) bertanya, "Berapa lama jarak antara adzan dan sahur?" Kemudian Zaid menjawab, "Kira-kira membaca lima puluh ayat Al Qur'an."_
⑷ Hukum Sahur
Hukum sahur sebagaimana dinukilkan oleh Imam Al Hafizh Ibnu Hajar adalah sunnah mu'akadah (sunnah yang sangat dianjurkan dan ditekankan).
Artinya tidak layak bagi seorang muslim untuk meninggalkannya. Hendaknya seorang muslim makan sahur berdasarkan perintah yang sangat ditekankan oleh Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam.
Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:
تسحروا فإن في سحور بركة
_"Sahurlah kalian, karena di dalam sahur terdapat keberkahan."_
مَنْ أَرَادَ أَنْ يَصُومَ فَلْيَتَسَحَّرْ بِشَيْءٍ
_"Barangsiapa yang hendak berpuasa maka sahurkah dengan memakan sesuatu."_
(Hadīts shahīh riwayat Imam Ahmad dan Musnad Ibnu Abī Syaibah dan yang lainnya)
Kemudian juga kita telah jelaskan perbedaan antara puasa kita dengan puasa Ahlul Kitāb adalah makan sahur. Sebagaimana hadīts yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.
Kemudian juga Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam mengatakan:
تَسَحَّرُوا وَلَوْبِجُرْعَةٍ مِنْ مَاءٍ
_"Sahurlah kalian walaupun dengan seteguk air."_
(Hadīts riwayat Abū Ya'la nomor 3340).
⇒ Sahur adalah syiar puasa kaum muslimin.
Sehingga hukum sahur adalah sunnah mu'akadah.
Satu hal yang ingin kami jelaskan!
Setelah kita paham bahwa jarak antara sahur dengan adzan shalat subuh, adalah sekitar (kira-kira) seseorang membaca lima puluh ayat Al Qur'ān. Menunjukkan tidak ada yang namanya *IMSAK*.
Kita mengenal istilah imsak adalah seseorang berhenti makan dan minum beberapa waktu sebelum adzan subuh. Ini adalah perkara yang bathil perkara muhdats yang tidak ada contoh dari Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam.
Dan sudah kita jelaskan pada halaqah-halaqah sebelumnya tentang fajar (fajar kadzib dan fajar shadiq). Batas akhir seseorang boleh makan, minum, jima' dan melakukan hal-hal yang dibolehkan di malam hari bulan Ramadhān adalah sampai fajar shadiq.
Sehingga yang namanya imsak atau berhenti (makan, minum) beberapa saat sebelum subuh tidak ada contoh sama sekali dari Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam karena Nabi dan para shahabat berhenti makan dan minum ketika sahur setelah betul-betul waktu subuh.
Itulah para pemirsa rahīmaniy wa rahīmakumullāh.
Semoga bermanfaat tentang masalah sahur ini.
صلى الله على النبيا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
____________________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar