Selasa, 22 Agustus 2017

20 Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah

◾ ** ◾

(1). Amal-amal shalih pada hari itu lebih dicintai oleh Allah Ta'ala

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

ﻣﺎ ﻣﻦ ﺃﻳﺎﻡ ﺍﻟﻌﻤﻞ ﺍﻟﺼﺎﻟﺢ ﻓﻴﻬﻦ ﺃﺣﺐ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﻨﻪ ﻓﻲ ﻫﺬﻩ ﺍﻷﻳﺎﻡ ﺍﻟﻌﺸﺮ . ﻗﺎﻟﻮﺍ : ﻭﻻ ﺍﻟﺠﻬﺎﺩ ﻓﻲ ﺳﺒﻴﻞ ﺍﻟﻠﻪ ? ﻗﺎﻝ : ﻭﻻ ﺍﻟﺠﻬﺎﺩ ﻓﻲ ﺳﺒﻴﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﺇﻻ ﺭﺟﻞ ﺧﺮﺝ ﺑﻨﻔﺴﻪ ﻭﻣﺎﻟﻪ ﻭﻟﻢ ﻳﺮﺟﻊ ﻣﻦ ﺫﻟﻚ ﺑﺸﻲﺀ

"Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah dari pada hari-hari ini, yaitu sepuluh hari (pertama) dari bulan Dzulhijjah. Mereka bertanya : "Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah ?" Beliau menjawab : "Tidak juga jihad fii sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun (yaitu mati syahid)" [HR. Bukhari no.969, hadits dari Ibnu Abbas].

(2). Dilipatgandakan pahala amal-amal shalih seperti shalat, bersedekah, membaca al-Qur'an, berpuasa, berdzikir dll.

Allah Ta’ala berfirman :

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu..." [QS. At-Taubah [9]: 36]

Ibnu ’Abbas radhiyallahu 'anhu berkata :

"Allah mengkhususkan empat bulan tersebut sebagai bulan haram, dianggap sebagai bulan mulia, melakukan maksiat pada bulan tersebut dosanya akan lebih besar dan amal-amal shalih yang dilakukan (pada bulan tersebut) akan menuai pahala yang lebih banyak" (Lathoif al-Ma’arif hal 207)

(3). Disyariatkannya puasa sunnah selama 9 hari dari tanggal 1 s/d 9 Dzulhijjah.

Dari Hunaidah bin Khalid, dari istrinya, dari beberapa istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata :

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْر

"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada 9 hari awal Dzulhijjah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram) dan berpuasa tiga hari setiap bulannya (di tgl 13, 14 dan 15 pada bulan Islam)…" (HR. Abu Dawud no.2437, an-Nasaa'i no.2372 dan 2417, Ahmad 2269 dan al-Baihaqi IV/284, lihat Shahiih Sunan Abi Dawud no.2106]

Di antara sahabat Nabi yang mempraktekkan puasa selama 9 hari awal bulan Dzulhijjah adalah Abdullah bin Umar. Dan di antara ulama tabi'in seperti al-Hasan al-Bashri, Ibnu Sirin dan Qotadah juga menyebutkan keutamaan berpuasa pada hari-hari tersebut. Inilah yang menjadi pendapat mayoritas ulama" [lihat Kitab Lathoif al-Ma’arif hal 461]

(4). Disyariatkannya puasa Arafah tanggal 9 Dzulhijjah.

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

"Berpuasa pada hari Arafah karena mengharap‎ ‎pahala dari Allah melebur dosa-dosa setahun sebelumnya dan sesudahnya" [HR. Muslim no.1162, hadits dari Abu Qotadah].

(5). Allah Ta'ala bersumpah dengan menyebutkan hari-hari itu.

Allah Ta’ala berfirman :

"Demi malam yang sepuluh" [QS. Al-Fajr [89]: 2]

(6). Terdapat sebaik-baik hari di dunia, yaitu 10 hari pertama bulan Dzulhijjah [HR. Al-Bazzar, lihat Shahiihul Jaami' ash-Shaghiir no.1133, hadits dari Jabir].

(7). Allah Ta'ala menamakan bulan Dzulhijjah dengan asyhurun ma'luumaat (beberapa bulan yang dimaklumi/diketahui), dimana jamaah haji mulai menyiapkan bekal dan melakukan perjalanan, yaitu di bulan Syawwal, Dzulqo'dah dan Dzulhijjah.

Allah Ta’ala berfirman :

الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ ۚ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِي الْحَجِّ

"(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji..." [QS. Al-Baqarah [2]: 197]

(8). Allah Ta'ala menamakan awal bulan Dzulhijjah dengan sebutan al-ayyaamul ma'luumaat (hari yang telah ditentukan) untuk memperbanyak dzikir.

Allah Ta’ala berfirman :

لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ

"Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa hewan ternak..." [QS. Al-Hajj [22]: 28]

Imam Bukhari rahimahullah menuturkan bahwa Ibnu Umar dan Abu Hurairah radhiyallahu 'anhuma keluar ke pasar pada 10 hari itu seraya mengumandangkan takbir, lalu orang-orangpun mengikuti takbirnya (maksudnya adalah untuk mengingatkan manusia agar masing-masing berdzikir, tetapi bukan dzikir dengan cara berjamaah/bersama-sama dengan 1 suara/koor).

Dan dianjurkan juga untuk mengeraskan suara dalam bertakbir ketika berada di pasar, rumah, jalan, masjid dan lain-lainnya.

(9). Bulan Dzulhijjah termasuk bagian dari bulan-bulan haram (mulia) yaitu Dzulqo'dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab, dimana kaum muslimin dilarang memulai peperangan.

Allah Ta’ala berfirman :

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu..." [QS. At-Taubah [9]: 36]

(10). Adanya pelaksanaan ibadah haji dan umrah.

Allah Ta’ala berfirman :

وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ

"...Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam" [QS. Ali Imran [3]: 97]

(11). Adanya hari raya 'Iedul Adha tanggal 10 Dzulhijjah dan juga mendengarkan khutbahnya.

(12). Turunnya ayat tentang kesempurnaan agama Islam [HR. Bukhari no.45, hadits dari Umar bin Khaththab].

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا

"...Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam itu jadi agama bagimu..." (QS. Al-Maidah [5]: 3)

(13). Yang berqurban tidak memotong kuku, rambut dan kulit dari tanggal 1 sampai hewan qurbannya disembelih tanggal 10, atau di hari-hari tasyriq yaitu tgl 11, 12 dan 13 Dzulhijjah.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِذَا رَأَيْتُمْ هِلاَلَ ذِي الْحِجَّةِ وَأَرَادَ أَحَدُكُمْ أَنْ يُضَحِّيَ فَلْيُمْسِكْ عَنْ شَعْرِهِ وَأَظْفَارِهِ شَيْئًا حَتَّى يُضَحِّيَ

"Apabila kamu telah melihat hilal (yaitu awal bulan) Dzulhijjah dan salah seorang diantara kamu hendak berqurban, maka jangan sekali-kali kamu memotong rambutnya dan jangan pula memotong kukunya sampai hewan qurban itu disembelih" [HR. Muslim no.1977 (41 & 42), hadits dari Ummu Salamah]

Dalam riwayat yang lain :

*فَلاَ يَمُسُّ مِنْ شَعْرِهِ وَبَشَرِهِ شَيْئًا*

"Janganlah ia menyentuh rambut dan bulu-bulunya (rambut badannya) sedikitpun" (HR Muslim no 1977)

(14). Terdapat sebaik-baik do'a (yang cepat dikabulkan), yaitu di hari Arafah [HR. Malik, lihat Shahiihul Jaami' ash-Shaghiir no.1102, hadits dari Tholhah].

(15). Banyak yang dibebaskan Allah Ta'ala dari neraka, yaitu pada hari Arafah [HR. Muslim no.1348, lihat Shahiihul Jaami' ash-Shaghiir no.5796, hadits dari Aisyah].

(16). Adanya hari yang disaksikan, yaitu hari Arafah.

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

"Hari yang dijanjikan adalah hari Kiamat, hari yang menjadi saksi adalah hari Jum'at dan hari yang disaksikan adalah hari Arafah..." [HR. Ath-Thabrani, lihat Shahiihul Jaami' ash-Shaghiir no.8200, hadits dari Abu Malik Al-Asy'ari].

(17). Allah Ta'ala turun ke langit dunia, yaitu pada hari Arafah (untuk memberikan ampunan, rahmat dll) [HR. Ath-Thabrani, lihat Shahiihul Jaami' ash-Shaghiir no.1360, hadits dari Ibnu Umar].

(18). Allah Ta'ala membanggakan orang yang sedang wukuf di Arafah.

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ

"Tidak ada satu hari di mana Allah lebih banyak membebaskan hamba dari neraka, melebihi hari arafah. Sesungguhnya Allah mendekat, kemudian Allah membanggakan mereka di hadapan para Malaikat. Allah berfirman : "Apa yang mereka inginkan ?" [HR. Muslim no.3354, hadits dari Aisyah]

(19). Adanya penyembelihan hewan ternak sebagai qurban untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala.

Allah Ta’ala berfirman :

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ ۗ فَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ فَلَهُ أَسْلِمُوا ۗ وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِينَ

"Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (hewan qurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)" [QS. Al-Hajj [22]: 34]

(20). Bulan Dzulhijjah adalah bulan yang penuh dengan keutamaan, kelebihan dan keistimewaan, maka insya Allah akan lebih besar peluang dan kesempatan untuk diterimanya taubat, dengan meninggalkan segala dosa dan maksiat, sehingga akan mendapatkan ampunan dan rahmat.

✍ Ustadz Najmi Umar Bakkar

Kiriman
Akh Yogi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kajian

IMAN TERHADAP WUJUD ALLĀH

🌍 BimbinganIslam.com 📆 Jum'at, 30 Syawwal 1442 H/11 Juni 2021 M 👤 Ustadz Afifi Abdul Wadud, BA 📗 Kitāb Syarhu Ushul Iman Nubdzah  Fī...

hits