🌍 BimbinganIslam.com
Selasa, 06 Rabi’ul Akhir 1441 H / 03 Desember 2019 M
👤 Ustadz Ratno, Lc
📗 Kitab Syamāil Muhammadiyah
🔊 Halaqah 44 | Hadits Yang Berkaitan Dengan Pakaian Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam (Lanjutan)
⬇ Download audio: bit.ly/SyamailMuhammadiyah-44
〰〰〰〰〰〰〰
*HADITS YANG BERKAITAN DENGAN PAKAIAN RASŪLULLĀH SHALLALLĀHU 'ALAYHI WASALLAM (LANJUTAN)*
بسم الله.
الْحَمْدُ لله، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رسول الله، وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القيامة، أَمَّا بَعْدُ:
Sahabat Bimbingan Islām rahīmaniy wa rahīmakumullāh.
Alhamdulillāh, kita panjatkan puji syukur kita atas nikmat Allāh Subhānahu wa Ta'āla yang terlimpahkan kepada kita semua yang telah memberikan kesempatan kepada kita untuk melanjutkan pembahasan Kitāb Asy Syamāil Al Muhammadiyah karya Imām At Tirmidzī rahimahullāh.
Pada pertemuan kali ini (pertemuan ke-44) dan in syā Allāh kita akan membaca hadīts nomor 59.
Imām At Tirmidzī rahimahullāh dalam hadīts ini mengatakan:
حَدَّثَنَا عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْفَضْلِ، قَالَ: حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ، عَنْ حَبِيبِ بْنِ الشَّهِيدِ، عَنِ الْحَسَنِ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم خَرَجَ وَهُوَ يَتَّكِئُ عَلَى أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ عَلَيْهِ ثَوْبٌ قِطْرِيٌّ، قَدْ تَوَشَّحَ بِهِ، فَصَلَّى بِهِمْ
_Tekah memberikan hadīts kepada-ku Abdubnu Humaid, beliau mengatakan: Telah memberikan hadīts kepada-ku Muhammad bin Fadhl, beliau mengatakan: Telah memberikan hadīts kepadaku Hammād bin Salamah dari Habīb bin Asy Syahid dari Al Hasan dari Anas bin Mālik radhiyallāhu 'anhu ( ada 6 nama perawi di sini)._
_Anas bin Mālik radhiyallāhu 'anhu berkata, "Bahwasanya Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam pernah keluar dan Beliau bersandar kepada Usāmah bin Zaid, ketika itu Beliau shallallāhu 'alayhi wa sallam memakai baju: قِطْرِيٌّ , dan Beliau ketika itu sudah dipapah (tidak bisa berjalan sendiri), akhirnya Beliau shalāt dengan mereka."_
Imām At Tirmidzī di sini, beliau membawa cerita :
وَقَالَ عَبْدُ بْنُ حُمَيْدٍ: قَالَ مُحَمَّدُ بْنُ الْفَضْلِ: سَأَلَنِي يَحْيَى بْنُ مَعِينٍ عَنْ هَذَا الْحَدِيثِ أَوَّلَ مَا جَلَسَ إِلَيَّ ، فَقُلْتُ : حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ ، فَقَالَ : لَوْ كَانَ مِنْ كِتَابِكَ ، فَقُمْتُ لِأُخْرِجَ كِتَابِي فَقَبَضَ عَلَى ثَوْبِي ثُمَّ قَالَ : أَمْلِهِ عَلَيَّ ؛ فَإِنِّي أَخَافُ أَنْ لَا أَلْقَاكَ ، قَالَ : فَأَمْلَيْتُهُ عَلَيْهِ ، ثُمَّ أَخْرَجْتُ كِتَابِي فَقَرَأْتُ عَلَيْهِ
_Abd bin Humaid mengatakan: Muhammad bin Fadhl mengatakan, "Suatu ketika Yahya bin Ma'īn bertanya hadīts ini kepadaku, pertama kali ketika dia duduk di majelisku._
⇒ Yahya bin Ma'īn adalah seorang ulamā hadīts (kritikus hadīts) yang sangat terkenal beliau adalah ulamā yang luar biasa.
_(Kata Muhammad bin Fadhl) maka aku menyampaikan kepada Yahya bin Ma'īn: Telah memberikan hadīts kepadaku Hammād bin Salamah._
_Yahya bin Ma'īn mengatakan, "Bacanya dari kitāb saja jangan menggunakan hapalan." Maka aku berdiri untuk mengambil kitābku ternyata Yahya bin Ma'īn menarik bajuku kemudian beliau mengatakan, "Sudah tidak mengapa, dari hapalanpun tidak apa-apa. Tolong bacakan hadīts tersebut. Karena aku takut tidak bisa bertemu denganmu lagi."_
Syaikh Abdurrazaq mengatakan: Ini menunjukkan semangat para ulamā Salaf menjaga waktunya.
Hanya karena takut menunggu gurunya mengambil kitāb, takut tidak mendapatkan hadītsnya, takut ada sesuatu hal yang membuat terhalang dari hadīts tersebut. Ini sangat dijaga oleh pada ulamā hadīts kita.
Maka Muhammad bin Fadhl mengatakan:
_"Maka akupun mendiktekan hadīts tersebut kepadanya (Yahya bin Ma’īn), kemudian setelah aku mendiktekan hadīts tersebut dari hapalanku, akupun mengambil kitāb-ku kemudian aku membacakan kitāb tersebut kepada Yahya bin Ma'īn._
Ini cerita Muhammad bin Fadhl dan Yahya bin Ma'īn berkaitan dengan hadīts ini. Menunjukkan bagaimana semangatnya ulamā Salaf.
Muhammad bin Fadhl memberikan hadīts ini dua kali, yaitu :
⑴ Dengan hapalan beliau.
⑵ Dengan membaca dari kitābnya.
(Hadīts ini dinyatakan shahīh oleh Syaikh Al-Bāniy rahimahullāh dalam Mukhtashar Syamāil nomor 49)
Dan ini bukan sesuatu yang aib, ketika seorang ulamā (ustad) membaca kitāb ketika sedang menyampaikan muhadharah. Bahkan Imam Ahmad rahimahullāh, walaupun beliau hapal 1 Juta hadīts, namun ketika beliau menyampaikan hadīts di majelis biasanya beliau membuka kitābnya.
Pelajaran dari pertemuan kita kali ini yang berkaitan dengan pakaian Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam, adalah: Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam memakai baju: قِطْرِيٌّ (Qithriy).
Menurut Syaikh Albāniy rahimahullāh, ketika beliau menjelaskan baju: قِطْرِيٌّ (Qithriy), beliau mengatakan dengan dikasrahkan huruf ق dan disukunkan huruf ط nya (karena tulisan Arab tidak ada harakatnya sehingga beliau memberikan cara mengharakati).
القطري: بكسر القاف وسكون الطاء، نسبه إلى القطر، وهو نوع من البرود اليمانية، يتخذ من قطن وفيه حمرة وأعلام مع خطوط أو نوع من حلل جياد تحمل من بلد بالبحرين اسموها (قطر) بفتحتين.
_Al Qitriy adalah sebuah penisbahan pada negara Qatar. Itu adalah sejenis baju yang terbuat dari katun dan di dalam baju tersebut ada warna merahnya dan bergaris-garis (motifnya kalau di Indonesia mungkin seperti lurik) atau pakaian sejenis hulal yang bagus kwalitasnya diambil dari sebuah negara di Bahrain namanya Qathar (Qatar)._
Mungkin ini ketika Qatar dan Bahrain masih bersatu (satu negara) karena sekarang keduanya sudah menjadi negara yang berbeda (negara terpisah).
Inilah pelajaran kita kali ini, bahwasanya salah satu baju Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam adalah: ثَوْبٌ قِطْرِيٌّ , yaitu baju lurik berwarna merah bergaris-garis yang diimpor dari negara atau kota yang bernama Qatar.
Semoga pelajaran ini bermanfaat.
Wallāhu Ta'āla A'lam Bishawāb.
وصلى الله على نبينا محمد
________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar