بسم الله، والحمد لله، والصلاة والسلام على رسول الله.
BELAJAR ILMU SYAR'I DASAR
Seri : AQIDAH (12)
-----------------------------
Sebutkan Dalil *Rukun Islam* ?
Jawab :
Hadits yang diriwayatkan oleh Sahabat *Ibnu Umar* radhiyallahu 'anhuma dalam Shahih Imam Bukhari dan Imam Muslim rahimahumallah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
(( بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ : شَهَادَةُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ، وَإِقَامِ الصَّلَاةِ، وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ، وَحَجُ الْبَيْتِ، وَصَوْمُ رَمَضَانَ ))
" *Islam itu dibangun* diatas lima hal :
(1). Persaksian bahwa tidak ada Ilah yang hak diibadahi kecuali Allah
Dan sesungguhnya (Nabi) Muhammad (shallallahu 'alaihi wa sallam) itu utusan Allah.
(2). Mendirikan Shalat
(3). Menunaikan Zakat
(4). Berhaji ke Baitullah
(5). Shaum Ramadhan
[HR. Imam Bukhari no. 8, Imam Muslim no. 19]
*Penjelasan*
○ Menunjukkan *besarnya kedudukan* kelima hal yang disebutkan di dalam hadits, karena Islam terbangun diatasnya.
Sebagaimana sebuah bangunan tidak bisa tegak kecuali diatas tiang-tiangnya, maka begitupun *Agama Islam tidak akan tegak kecuali dengan kelima tiang tersebut*.
Pengkhususan kelima rukun ini menunjukkan bahwa *kelima hal tersebut merupakan pokok* dibandingkan dengan yang lainnya yang merupakan bagian yang menginduk kepada kelima rukun tersebut.
○ *Syahadatain* merupakan rukun islam yang *pertama* dan yang *paling utama*
Karena *rukun-rukun yang lain menginduk kepadanya*
*Tidaklah bernilai rukun-rukun yang lainnya* kecuali harus dibangun diatas keduanya
Kedua-duanya harus ada, tidak bisa terpisah satu sama lain.
Karena konsekwensi dari Syahadatain itu :
Laa ilaaha illallah : *Ikhlas*
Muhammadur Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam : *Mutaba'ah*
Yaitu tidaklah diterima segala bentuk ibadah seseorang kecuali harus memenuhi dua syarat tersebut.
○ *Shalat* merupakan rukun terpenting setelah syahadatain.
Karena ia adalah tiang-tiang Islam, syari'at terakhir yang akan hilang dari agama ini serta amal hamba yang pertama yang akan dihisab pada hari Kiamat.
Ia juga jadi pembeda antara seorang muslim dan orang kafir.
Mendirikan shalat itu ada dua tingkatan :
1. *Tingkatan wajib*, yaitu batasan minimal seseorang melaksanakannya, dengan menunaikan hal yang diwajibkan dan ia sudah terlepas dari beban kewajiban.
2. *Tingkatan yang disunnahkan*, yaitu menyempurnakannya dengan hal yang dianjurkan.
○ *Zakat* yang selalu bergandengan dengan kewajiban shalat.
Sebuah *ibadah harta* yang kemanfaatannya menyebar kepada yang lainnya.
○ *Shaum Ramadhan* sebuah *ibadah badan*.
Merupakan *ibadah yang rahasia* dan tersembunyi antara hamba dengan Rabbnya.
Tidak ada yang mengetahui seorang hamba sedang shaum atau tidak kecuali Allah Jalla wa 'Alaa.
○ *Haji* ke Baitullahil Haram merupakan *ibadah harta dan badan*.
Diwajibkan sekali dalam seumur hidup.
Diantara keutamaan haji mabrur itu tidak ada balasan baginya kecuali surga.
○ Riwayat lain dalam Shahih Imam Muslim menyebutkan urutan Shaum Ramadhan terlebih dahulu sebelum Haji ke Baitullah.
○ Kelima rukun tersebut disebutkan berurutan sesuai berdasarkan urutan keutamaanya.
*Syahadatain* yang merupakan pokok landasan setiap amal shaleh (yang harus selalu menyertainya setiap saat dalam beribadah)
Kemudian *Shalat* yang dilakukan lima kali dalam sehari semalam sebagai *Penghubung yang kuat* antara hamba dengan Rabbnya.
Kemudian *zakat* harta yang kemanfaatannya menyebar yang dikeluarkan ketika sudah haul (setahun).
Kemudian *shaum Ramadhan* sebagai ibadah badan yang kemanfaatannya tidak menyebar (seperti zakat) yang dilaksanakan satu bulan penuh dalam setahun.
Kemudian *Haji* yang diwajibkan hanya satu kali dalam seumur hidup.
[Disarikan dari kitab Fathul Qawiyyil Matiin fii Syarhil Arba'iina wa Tatimmatul Khamsin, karya Muhaditsul Madinah Syaikh Abdul Muhsin Al 'Abbad Al Badr hafidzahullah, hlm 29-33]
وبالله التوفيق
وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد
Alfaqir Hasanuddin Misbah
Kota Nabi صلى الله عليه وسلم
Selasa waktu dhuha, 25/06/1439 H.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar