Jumat, 01 September 2017

Bimbingan Singkat Amalan Haji 6

MAHAZI:
BIMBINGAN SINGKAT AMALAN HAJI (6)
Amalan haji hari Jum’at pagi tanggal 10 Dzulhijjah s/d sore (bag 1)
1. Hari ini dinamakan hari kurban, dan inilah yang dimaksud yaumul hajj al akbar (hari haji yang paling besar), karena banyaknya amalan-amalan haji yang dilakukan di hari ini.
2. Setelah Shubuh, jama'ah haji berdoa dan berdzikir sampai terang, dan sebelum terbit matahari jamaah meninggalkan Muzdalifah menuju Minâ sambil terus bertakbir dan bertalbiyah
3. Disunnahkan dalam perjalanan ke Minâ mengambil 7 butir kerikil (kurang lebih sebesar biji jagung) untuk melempar Jamrah ‘Aqabah.
4. Urutan amalan yang afdhal di hari ini adalah seperti yang dilakukan Rasûlullâh shallallâhu ‘alaihi wa sallam:
1.Melempar Jamrah ‘Aqabah,
2.kemudian menyembelih hadyu,
3.kemudian menggundul atau memendekkan rambut,
4.kemudian thawâf Ifâdhah, kemudian sa'i bagi yang memiliki kewajiban sa'i.
5. Diperbolehkan tidak berurutan dalam mengerjakan amalan-amalan di atas, misalnya: menyembelih sebelum melempar, atau mencukur sebelum menyembelih, atau thawâf  sebelum melempar.
6. Diantara 4 amalan di atas hanya 3 yang berpengaruh pada tahallul seseorang dari ihram hajinya:
1.melempar Jamrah ‘Aqabah,
2.mencukur,
3.thawâf  Ifâdhah
Sedangkan menyembelih hadyu tidak mempengaruhi tahallul seseorang.
7. Apabila sudah melakukan DUA dari TIGA amalan di atas, seperti: sudah melempar dan mencukur, atau sudah thawaf dan melempar, atau sudah mencukur dan thawaf, maka seseorang sudah TAHALLUL AWWAL (HALAL PERTAMA), artinya halal semua yang sebelumnya haram ketika ihrâm kecuali berjimak, maka dia boleh berpakaian biasa, boleh memakai minyak wangi, dan boleh memotong kuku. Dan apabila sudah melakukan ketiga amalan tersebut semuanya maka dia sudah TAHALLUL TSÂNI (HALAL KEDUA), artinya halal semua yang sebelumnya haram ketika ihrâm, termasuk mendatangi istri (berjimak) diperbolehkan.
8. Mencukur ketika ihrâm haji hanya sekali saja, apabila seseorang sudah mencukur setelah melempar Jamrah ‘Aqabah, maka tidak perlu mencukur setelah sa’i, demikian pula sebaliknya, apabila sudah mencukur setelah sa’i haji maka tidak perlu lagi mencukur setelah melempar Jamrah ‘Aqabah.
9. Boleh seseorang mengakhirkan thawâf  Ifâdhahnya pada hari-hari Tasyriq, atau setelah hari-hari Tasyriq.
10. Jama’ah haji tidak ada kewajiban melakukan shalat Jum’at. Bila di Minâ maka mereka melakukan shalat Zhuhur dua rakaat di waktu Zhuhur. Dan bila jamaah haji shalat Jum’at bersama orang-orang yang diwajibkan shalat Jum’at –seperti shalat Jum’at di Masjidil Haram- sah shalat Jum’atnya dan tidak perlu dia shalat Zhuhur.
11. Jamaah haji juga tidak diwajibkan shalat hari raya Idul Adha ketika berada di Mina, dan bila mendapatkan shalat hari raya di Masjidil Haram bersama kaum muslimin maka in syâ Allâh mendapat pahala.

Semoga Allâh menjaga para jamaah haji dan memudahkan ibadah mereka.  

[Dr.Abdullâh Roy, M.A; Pengajar di Masjid Nabawi Musim Haji 1438 H/2017 M, no hp: (00966507638487)]

HSI BIMBINGAN HAJI

--------------------------------------------------

Dapatkan panduan pelaksanaan ibadah haji langkah demi langkah melalui channel telegram HSI Bimbingan Haji yang dibimbing oleh Ust. Dr. Abdullâh Roy, M.A (Pengajar Kajian Berbahasa Indonesia Masjid Nabawi 1438 H/2017 M)

Silahkan join ke via link berikut:

🌐 https://t.me/hsimahazi

Hanya Dari tanggal 7 Dzulhijjah -  13 Dzulhijjah

Semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kajian

IMAN TERHADAP WUJUD ALLĀH

🌍 BimbinganIslam.com 📆 Jum'at, 30 Syawwal 1442 H/11 Juni 2021 M 👤 Ustadz Afifi Abdul Wadud, BA 📗 Kitāb Syarhu Ushul Iman Nubdzah  Fī...

hits